Rambut Gondrong, Hoaks dan Kerusuhan Massa di Bandung

- 1 Maret 2023, 23:02 WIB


KORAN PR - KERUSUHAN pernah terjadi di Bandung puluhan tahun lalu. Peristiwa yang bermula dari penarik gerobak yang menyerempet mobil itu berkembang menjadi amuk massa karena hoaks dan disertai latar belakang kesenjangan sosial. Uniknya, tudingan diarahkan kepada orang-orang berambut gondrong sebagai bagian dari pelaku.

Kejadian tersebut berawal saat tukang gerobak bernama Asep Tosin yang menyerempet mobil VW milik seorang keturunan Tionghoa pada awal Agustus 1973. Teman pemilik mobil pun memukul Tosin hingga pingsan.

"Isu yang tersebar saat itu adalah bahwa korban pemukulan tadi tewas, sehingga menyulut amarah massa yang kemudian merusak sejumlah toko, tanah dan kendaraan milik keturunan Tionghoa," tulis Ignatius Haryanto dalam bukunya, Indonesia Raya Dibredel!

Kerusuhan pun pecah pada 5 Agustus 1973. Peristiwa itu menjadi laporan utama koran Indonesia Raya. Lima laporan dibuat surat kabar yang kini sudah tak terbit tersebut. Sebanyak 300 orang dilaporkan ditangkap dengan 350 kendaraan dan 1000 ribu dan toko dirusak.

Pemerintah pun berjaga-jaga agar kerusuhan tak menjalar ke ibu kota negara, Jakarta. Di Kota Bandung, polisi dan militer segera menjaga wilayah itu. Indonesia Raya juga mewartarkan pernyataan Gubernur Jawa Barat Solihin GP yang menaksir kerugian akibat kerusuhan mencapai Rp 1,1 miliar.

Isu kematian Asep Tosin rupanya hanya kabar bohong. Koran tersebut berhasil mewawancarai korban setelah siuman. Asep mengaku bersalah menyerempet mobil yang tengah parkir.

Tajuk Indonesia Raya menelaah pula persoalan kesenjangan ekononomi antara golongan ekonomi lemah dan kuat di masa Orde Baru. "Sementara itu, pengusaha-pengusaha cukong mendapat pinjaman dari pemerintah sampai berjumlah ratusan miliar rupiah, sehingga menimbulkan kekecewaan di kalangan pengusaha pribumi," tulis koran itu.

Persoalan ketimpangan tersebut menjadi pemicu muncul kerusuhan massa seperti terjadi di Bandung. Uniknya, pemerintah justru menjadikan hal-hal di luar persoalan kejomplangan ekonomi dan sosial itu sebagai penyebab kerusuhan.

Gubernur Solihin umpamanya mengaku kecolongan oleh gerilya politik PKI, pencoleng dan berandal. Hal serupa dilontarkan Menteri Penerangan Mashuri. Dalam keterangan resmi pemerintah, ia menyatakan kerusuhan dilakukan para pengemudi becak dan orang-orang berambut gondrong.

Gondrong

Tudingan orang-orang berambut gondrong sebagai pelaku amuk massa di Bandung dikupas pula oleh Aria Wiratma Yudhistira dalam bukunya, Dilarang Gondrong: Praktik Kekuasaan Orde Baru terhadap Anak Muda Awal 1970-an. Sebagaimana Ignatius Haryanto, Aria juga mengacu pemberitaan Indonesia Raya terkait kerusuhan itu. Peristiwa penyerempatan sebagai titik mula kerusuhan terjadi di Jalan Kopo.

Halaman:

Editor: Suhirlan Andriyanto


Tags

Terkini

x