Peternak Unggas Jabar Tak Ingin Terhempas (Lagi) Wabah Flu Burung

- 2 Maret 2023, 00:05 WIB
SEORANG warga memperlihatkan kandang unggas di Cimahi, Rabu 1 Maret 2023.  Ungas yang mati dipastikan sudah dimusnahkan.
SEORANG warga memperlihatkan kandang unggas di Cimahi, Rabu 1 Maret 2023. Ungas yang mati dipastikan sudah dimusnahkan. /Ririn NF/"PR"

Cepat menyebar

Ia mengaku, wabah flu burung yang sempat terjadi di Tasikmalaya beberapa tahun ke belakang cukup merugikan peternak. Ketika sudah ada satu ayam atau unggas yang terserang di satu kampung, maka dengan cepat menyebar pada ayam dan unggas lainnya.
"Kami pun terus menambah asupan vitamin agar ayam-ayam di sini kebal dari serangan virus dan penyakit," ujar Aam.

Pengelola peternakan unggas bebek Kelompok Tani Motekar Desa/Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya, Dani (32) pun memastikan kondisi bebek selalu sehat melalui pemeriksaan. Bila ada bebek yang terlihat sakit, maka pihaknya segera mengisolasi atau memisahkan bebek tersebut dari kawanan. Sehingga diharapkan tidak sampai menular pada unggas lainnya.

"Alhamdulillah, kita selalu periksa unggas secara rutin. Bila ada yang terlihat sakit, maka segera kita pisahkan," katanya, Rabu 1 Maret 2023.

Untuk mencegah penyebaran virus flu burunng, Dinas Pertanian Ketahanan, Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya mulai meningkatkan kewaspadaan agar penyakit tersebut tidak masuk ke Tasikmalaya. Salah satu caranya meminta para penyuluh peternakan untuk menyosialisasikan pencegahan virus flu burung kepada peternak dan masyarakat.

"Untuk kasus flu burung di Kabupaten Tasikmalaya, sampai saat ini alhamdulillah belum ada laporan. Memang kemarin kami dapat informasi dari Pemerintah Provinsi untuk meningkatkan kewaspadaan, menyusul muncul kasus flu burung di Cirebon dan Cimahi," kata Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, kemarin.

Setelah menerima surat edaran dari Pemprov Jawa Barat tersebut, kata Nuraedidin, Kabupaten Tasikmalaya langsung menerjunkan tim penyuluh untuk mencegah dan mendeteksi kemunculan penyakit tersebut. "Jika ada temuan di masyarakat, langsung di laporkan saja ke dinas bidang kesehatan hewan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan," kata dia.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Heri Kusdiana menambahkan, pemerintah daerah dan dinas meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit kuku dan mulut (PMK), penyakit kulit, dan kini penyebaran penyakit flu burung.

"Untuk di Kabupaten Tasikmalaya belum ada kasus. Yang ada kasusnya baru di Cirebon dan Cimahi," paparnya.

Faktor cuaca

Di Cimahi, unggas yang mati akibat flu burung dipastikan sudah dimusnahkan. Setelah kasus tersebut, belum ada lagi laporan susulan kematian unggas mendadak di wilayah Kota Cimahi.

Kepala Bidang Pertanian pada Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi Mita Mustikasari mengatakan, penyebab munculnya penyakit flu burung saat ini diduga karena faktor cuaca. Sebab, berdasarkan hasil keterangan yang didapat para peternak tidak ada yang mendatangkan unggas dari luar Kota Cimahi.

Halaman:

Editor: Suhirlan Andriyanto


Tags

Terkini