El Nino di Depan Mata, Pakar Klimatologi IPB University Ingatkan Potensi Gagal Panen di Jawa

- 13 Maret 2023, 09:47 WIB
Prof Rizaldi Boer, Kepala Center for Climate Risk and Opportunity Management di Asia Tenggara dan Pasifik (CCROM-SEAP) IPB University sekaligus pakar klimatoligi.**
Prof Rizaldi Boer, Kepala Center for Climate Risk and Opportunity Management di Asia Tenggara dan Pasifik (CCROM-SEAP) IPB University sekaligus pakar klimatoligi.** /Humas IPB University

“Potensi gagal panen akibat kekeringan apabila tidak diantisipasi, dapat mencapai 60.000 hektar karena kekeringan dengan potensi penurunan produksi mencapai sekitar 500.000 ton,” imbuhnya.

Namun, katanya, La Nina menurunkan risiko kekeringan pada tanaman padi. Banyak panen sudah terjadi di bulan Februari dan Maret sehingga bisa langsung ditanam kembali. Sehingga ancaman kekeringan di bulan Mei dan Juni relatif bisa diantisipasi. Selain itu, masih ada surplus produksi dari Januari hingga Februari 2023 dibanding 2022 dan 2021 yang mencapai lebih dari tiga juta ton Gabah kering Giling (GKG).

“Perlu ada optimasi pemanfaatan kalender tanaman (Katam) dan penyesuaian pada tingkat tapak. Pemetaan perkembangan luas tanam dan panen secara spasial dan regular dapat membantu penyesuaian informasi Katam ke tingkat tapak,” ujar Pakar Klimatologi IPB University ini.

Pemberdayaan petani dalam pemanfaatan informasi prakiraan cuaca dalam penyesuaian pola usaha tani juga perlu didorong. Bantuan saprotan juga terus dialirkan dengan memperhatikan kondisi prakiraan. ***

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti

Sumber: Rilis


Tags

Terkini

x