Kinerja Ekspor Jabar Mulai Tertekan, Penurunan Tertajam Dialami Barang Rajutan

- 3 Maret 2023, 07:10 WIB
Pekerja menyelesaikan produksi kain di PT Trisula Textile Industries di Cimahi, Jawa Barat, Rabu (1/3/2023). Bank Indonesia Jawa Barat memprediksi akan terjadi gejolak pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menyusul kondisi geopolitik global dan kenaikan upah serta perlambatan ekonomi akibat inflasi tinggi di negara tujuan ekspor. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Pekerja menyelesaikan produksi kain di PT Trisula Textile Industries di Cimahi, Jawa Barat, Rabu (1/3/2023). Bank Indonesia Jawa Barat memprediksi akan terjadi gejolak pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menyusul kondisi geopolitik global dan kenaikan upah serta perlambatan ekonomi akibat inflasi tinggi di negara tujuan ekspor. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc. /RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO

“Dari 10 golongan barang utama impor pada januari 2023, delapan di antaranya mengalami penurunan dibandingkan Januari 2022, hanya impor kendaraan dan bagiannya yang naik 152,14 persen dan bahan kimia anorganik naik 7,30 persen,” katanya.

Adapun impor nonmigas Jawa Barat Januari 2023 yang terbesar berasal dari Tiongkok senilai 285,30 juta Dolar AS, disusul Korea Selatan senilai 128,15 juta Dolar AS, dan Jepang senilai 103,83 juta Dolar AS. Peran ketiganya mencapai 57,77 persen terhadap total impor nonmigas.

“Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, pada Januari 2023 terjadi penurunan baik barang konsumsi, bahan baku/penolong, maupun barang modal masing-masing 9,32 persen, 0,41 persen, dan 28,66 persen,” katanya. ***

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini

x