Kinerja Ekspor Jabar Mulai Tertekan, Penurunan Tertajam Dialami Barang Rajutan

- 3 Maret 2023, 07:10 WIB
Pekerja menyelesaikan produksi kain di PT Trisula Textile Industries di Cimahi, Jawa Barat, Rabu (1/3/2023). Bank Indonesia Jawa Barat memprediksi akan terjadi gejolak pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menyusul kondisi geopolitik global dan kenaikan upah serta perlambatan ekonomi akibat inflasi tinggi di negara tujuan ekspor. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Pekerja menyelesaikan produksi kain di PT Trisula Textile Industries di Cimahi, Jawa Barat, Rabu (1/3/2023). Bank Indonesia Jawa Barat memprediksi akan terjadi gejolak pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menyusul kondisi geopolitik global dan kenaikan upah serta perlambatan ekonomi akibat inflasi tinggi di negara tujuan ekspor. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc. /RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO

KORAN PR - Kinerja industri Jawa Barat mulai tertekan. Kondisi tersebut tercermin dari kinerja ekspor pada Januari 2023 yang lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2022. Tercatat ekspor Jabar pada Januari 2023 mencapai 3,07 miliar Dolar AS atau turun 1,31 persen dibandingkan Januari 2022 yang mencapai 3,10 miliar Dolar AS.

Ketua Tim Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Dudung Supriyadi memaparkan penurunan tersebut karena adanya penurunan dari ekspor non migas. Ekspor sektor non migas turun 1,55 persen, sedangkan sektor migas naik 22,47 persen.

Dari sisi ekspor 10 golongan barang utama pada Januari 2023, Dudung mengatakan, terdapat tujuh golongan mengalami penurunan dibandingkan Januari 2022.

Penurunan terbesar dialami golongan barang-barang rajutan yang turun 40,91 persen. Kemudian serat stafel buatan (-35,07 persen). Adapun untuk peningkatan tertinggi dicatatkan golongan barang kendaraan dan bagiannya yang naik 69,44 persen.

Dari sisi negara tujuan, Dudung menuturkan, pangsa pasar terbesar ekspor nonmigas Januari 2023 adalah ke Amerika Serikat, yakni 490,05 juta Dolar AS, disusul Jepang 291,05 juta Dolar AS, dan Filipina 269,76 juta Dolar AS. Kontribusi ketiga negara tersebut mencapai 34,67 persen.

“Ekspor ke negara tujuan utama Januari 2023 menunjukkan sedikit mengalami penguatan dibanding bulan yang sama 2022, akan tetapi ada enam negara tujuan yang masih mengalami penurunan dibanding tahun lalu,” katanya di Bandung, Kamis 2 Maret 2023.

Lebih lanjut, dari sisi sektoral, Dudung mengatakan, dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, hanya sektor industri pengolahan yang mengalami penurunan 1,63 persen. Sedangkan sektor migas, sektor pertanian, serta sektor pertambangan dan lainnya naik masing-masing sebesar 22,47 persen, 4,05 persen, serta 87,65 persen.

“Dibanding tahun sebelumnya, volume ekspor Januari 2023 turun 0,23 persen. Komoditas nonmigas turun 0,78 persen, dengan pada Januari 2022 volume ekspor nonmigas 672,36 ribu Ton. Sementara pada Januari 2023 hanya mencapai 667,15 ribu ton. Sedangkan volume ekspor migas naik 5,51 persen,” katanya

Impor

Tidak hanya kinerja ekspor yang mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada 2022, BPS Jabar mencatat kinerja impor juga mencatatkan kondisi yang sama. Nilai impor Januari 2023 bila dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya turun 4,26 persen. Penurunan terjadi akibat impor nonmigas yang turun 21,56 persen, sedangkan sektor migas meningkat 188,57 persen.

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini

x