Banyak Calon Jemaah Haji Perempuan dan Lansia, Menag Imbau Perbanyak Petugas Haji Perempuan

20 Februari 2023, 19:22 WIB
PELEPASAN petugas haji perempuan /Dok Kemenag/

KORAN PR - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief beserta jajarannya untuk memperbanyak kuota petugas haji perempuan.

"Saya minta petugas perempuan diperbanyak karena jemaah perempuan itu sebenarnya jumlahnya lebih banyak daripada jumlah jemaah laki-laki. Sekali lagi diperbanyak petugas perempuan," ujar Menag Yaqut dalam agenda rapat persiapan penyelenggaraan ibadah haji paska penetapan BPIH, Senin 20 Februari 2023, dikutip dari laman resmi kemenag.go.id.

"Khususnya pembimbing ibadah. Untuk pembimbing ibadah ini harus lebih banyak pembimbing perempuan daripada pembimbing laki-laki," lanjut Menag dalam rapat yang diadakan di Kantor Pusat Kementerian Agama Jl. Lapangan Banteng tersebut.

Turut hadir, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, para pejabat Eselon I dan II, serta stafsus dan staf ahli Menag. Hadir secara daring 150 pimpinan Kanwil Kemenag Provinsi dan Kantor Kemenag Kabupaten/Kota.

"Sekali lagi prinsipnya adalah memberikan perhatian selain kepada lansia, perempuan harus diberikan perhatian lebih dari laki-laki," ucap Menag.

Menag juga mengimbau supaya petugas haji harus benar-benar dipastikan siap bekerja melayani jemaah melalui proses seleksi. "Itu harus dites betul. Beneran di pilih," pungkasnya.

Sementara itu, sebelumnya Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama meminta jemaah haji 1444 H/2023 M mempersiapkan kesehatan fisiknya menjelang berangkat ke Tanah Suci.

Demikian dikatakan Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat saat meresmikan Asrama Haji Transit Provinsi Kalimantan Utara di Tarakan, Kamis 16 Februari 2023.

“Haji adalah ibadah fisik. Jemaah menjalani Mabit (bermalam) di Mina dan melontar Jumrah yang jaraknya kalau pulang pergi itu 14 Km dan itu dilakukan minimal 3 hari maksimal itu 4 hari,” kata Arsad.

Arsad menilai, mempersiapkan kesehatan fisik sangat penting bagi jemaah, selain mempersiapkan manasik ibadahnya

“Maka bagi siapa saja yang akan menunaikan ibadah haji mulai melatih fisiknya untuk melakukan sejauh yang tadi kami sampaikan. Saya kira ini penting karena selama ini manasik yang disampaikan lebih kepada bacaan dan doa-doa ternyata ada yang juga penting, yakni kondisi fisik jemaah harus dipersiapkan se-prima mungkin,” katanya.

Ia menambahkan, tahun ini diperkirakan ada sekitar 64ribu jemaah lanjut usia (lansia) yang berangkat ke Tanah Suci, setelah selama dua tahun Pemerintah Saudi melakukan pembatasan usia jemaah. Maka dari itu, ia meminta kepada Pemerintah Provinsi untuk memfasilitasi terkait kesehatan jemaahnya.

“64.000 jemaah haji yang berangkat ke tanah suci adalah lansia, karena apa? tahun 2020 dan 2021 tidak ada haji serta 2022 ada pembatasan umur, maka ini menjadi penting bagi jemaah haji untuk menjaga kondisi fisiknya menjaga kesehatannya termasuk juga mungkin nanti kami mohon bantuan Pak Sekprov ataupun Pak Walikota bisa membantu juga memfasilitasi yang terkait bagaimana supaya kesehatan jamaah haji juga bisa lebih baik dan lebih bagus menjelang keberangkatan ke tanah suci,” ucapnya.***

Editor: Mochammad Iqbal Maulud

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler