Network
KORAN PR - Sebanyak 1.000 paket takjil diberikan kepada masyarakat yang melintas di Masjid Laotze 2 di Jalan Tamblong, Kota Bandung pada Selasa 28 Maret 2023.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Masyarakat Tionghoa Peduli, Masjid Laotze 2, TNI, Polri, Menwa Mahawarman dan sejumlah lembaga lainnya.
Kapolda Jabar, Inspektur Jenderal Suntana menyambut baik kegiatan bagi-bagi takjil tersebut. Menurut Suntana memang pada bulan Ramadan ini banyak kegiatan yang berhubungan dengan Agama Islam yang dilakukan.
"Selain berbagi takjil, Polda Jabar juga banyak melakukan kegiatan semisal membersihkan masjid-masjid di semua wilayah hukum Polda Jabar," kata Suntana didampingi Direktur Pengamanan Objek Vital (Dirpamobvit) Polda Jabar Komisaris Besar M. HIdayat di lokasi.
Suntana pun mengapresiasi kerjasama yang terjalin dengan komunitas Masyarakat Tionghoa Peduli ini sehingga kegiatan ini bisa berjalan maksimal. Acara pembagian takjil itu dilakukan secara serentak di delapan titik, dari mulai Alun-alun hingga Stasiun Bandung.
"Tentunya kita sama-sama, siapa aja boleh berbuat dan kebetulan komunitas ini melaksanakan buka puasa di sini, ada juga non muslim. Itulah yang disebut dengan keberagaman persatuan. Kita tidak lihat komunitas etnis, semuanya sama, kita berbahagia," katanya.
Sementara itu, Koordinator Bakti Sosial Masyarakat Tionghoa Peduli, Dr Djoni Toat, SH MM menyatakan bahwa pembagian takjil gratis ini merupakan langkah awal. Setelah ini, acara serupa akan berlanjut dalam waktu dekat.
"Pada hari ini dan dimulai kemarin, nantinya setiap hari sampai nanti sebelum lebaran, kami mengadakan bagi-bagi takjil untuk berbuka puasa, juga kami mengadakan subsidi sembako, total ada 10 ribu dan akan dimulai nanti di jalan Asia Afrika," kata Djoni didampingi Koordinator Kegiatan MTP Herman Widjaja.
"Nanti akan ada donor darah selama Ramadan. Banyak yang non muslim yang tidak bisa mendonorkan darahnya, kami tetap berjalan sampai bulan Mei, itu nanti sudah dimulai dari awal Februari," katanya.
Menurut dia, kegiatan ini melibatkan anggotanya yang non muslim. Tujuannya menguatkan sikap gotong royong dan toleransi.
“Kita juga ingin memperlihatkan bahwa aksi sosial dan kebaikan bisa dilakukan oleh siapapun, tidak melihat dari suku, ras, dan agama apapun, kita tetap berbagi ke masyarakat. Kami juga ingin memperlihatkan bentuk toleransi dari masyarakat Tionghoa yang tergabung ke dalam Masyarakat Tionghoa Peduli," ucapnya.***
