KORAN PR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggelar vaksinasi polio bagi 4 juta balita di seluruh Jawa Barat pada 3 April 2023. Hal itu sebagai upaya memutus mata rantai polio yang terjadi di Kabupaten Purwakarta.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan hal itu usai bertemu dengan Kementerian Kesehatan dan juga WHO di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin, 27 Maret 2023.
”Intinya, ada 1 kasus di Jabar. Kalau di Aceh ada 3 kasus. Di Jawa Barat hanya satu kasus di Purwakarta. Polio ini ada 3 tipe, tipe 1, tipe 2, dan tipe 3. Yang dikasih vaksin selama ini tipe 1 dan tipe 3 sedangkan tipe 2 belum, karena memang tidak pernah dihitung akan ada, tapi ternyata eksis lagi,” ucapnya.
”Oleh karena itu, mulai tanggal 3 April kita akan melaksanakan vaksinasi untuk melawan penyebaran virus polio ini ke empat juta balita di seluruh Jawa Barat Sesuai dengan standar WHO,” katanya melanjutkan.
Ridwan Kamil menyebutkan, berdasarkan aturan WHO, jika ditemukan virus polio, maka dilakukan vaksinasi dengan cakupan 95 persen.
Menurut dia, vaksinasi akan beres dalam waktu satu bulan kurang sehingga penyebaran potensi virus polio ini bisa dikendalikan dengan baik. ”Kami meminta kepala daerah Bupati Wali Kota untuk sama-sama menyukseskan vaksinasi ini. Tidak boleh ada penyebaran virus polio di anak-anak kita, khususnya di kalangan balita di Jabar,” katanya.
Upaya penemuan
Sebelumnya, Ketua Tim Surveilans Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Dewi Ambarwati menuturkan, polio di Purwakarta lebih disebabkan oleh gencarnya upaya penemuan. Kredit bagi pemda kabupaten saat ini, mengingat pada tahun 2022 Purwakarta tidak mencapai target pengiriman sampel AFP atau acute flaccid paralysis. AFP merujuk ke gejala lumpuh layu akut yang dilaporkan.
“Purwakarta termasuk yang tidak mencapai target pengiriman sampel, tapi (kemudian) menggiatkan penemuan AFP di lapangan (dengan pengiriman sampel),” ujar Dewi melalui siaran pers, Jumat, 24 Maret 2023.
Dari sampel yang dikirim pada 14 Maret 2023, Dinkes Jabar dan Dinkes Purwakarta mendapatkan laporan bahwa hasil sampel tersebut positif virus polio tipe 2 VDVP. Sampel tersebut dari seorang anak perempuan usia 4 tahun 5 bulan, warga Kampung Cadas Bodas, Desa Tegal Datar, Kecamatan Maniis. Sebelumnya, balita tersebut dibawa ke Puskesmas Cimaragas dengan keluhan demam, dan pasien memiliki riwayat gangguan tumbuh kembang sejak usia 2 tahun. Gejala yang terlihat tidak dapat berjalan dan berbicara.
Target pengiriman AFP nasional tahun 2022 angkanya harus lebih dari 2 sampel per 100.000 penduduk. Tahun 2023 targetnya ditingkatkan menjadi 3 sampel per 100.000 penduduk. Penambahan target pengiriman AFP tidak terlepas dari kejadian luar biasa (KLB) polio di Aceh.