Dadang mengatakan, rekomendasi FIFA buat outdoor Si Jalak Harupat tersebut ialah menyangkut pemagaran yang kedua, yaitu safety security sehingga tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan Piala Dunia U-20.
Dia menilai, Stadion Si Jalak Harupat sudah 100 persen dan siap untuk menyambut Piala Dunia U-20. ”Artinya, kita hanya pemagaran saja dan itu juga bisa selesai dalam waktu singkat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dadang berharap agar masyarakat di Bandung Raya dapat menjadi tuan rumah yang baik pada pelaksanaan Piala Dunia U-20. Artinya, persiapan di luar lapangan juga perlu diperhatikan. ”Kalau para pelaku UMKM, saya juga berharap nanti akan digelar di luar lapangan Si Jalak Harupat. Para pelaku UMKM nanti akan kami rumuskan, tapi ini juga harus rekomendasi dari FIFA,” katanya.
Demikian pula, terkait dengan koordinasi untuk tiket pertandingan dan hal-hal lainnya. Dadang optimistis Piala Dunia U-20 akan berdampak pada pariwisata di Kabupaten Bandung. ”Otomatis berdampak pada wisata, karena pelaksanaannya di sini dari tanggal 20 Mei sampai 10 Juni 2023. Artinya, ada sekitar 20 hari, masyarakat atau pengunjung, termasuk pendatang domestik atau internasional, akan masuk Kabupaten Bandung,” katanya.
Oleh karena itu, Dadang meminta para pelaku usaha wisata untuk ikut bersiap, termasuk pengelola hotel dan homestay. ”Bisa saja di Ciwidey, bisa di Pangalengan, dan di Soreang. Saya yakin hotel-hotel akan penuh,” katanya.***