Pasar Kaget Mulai Diburu Masyarakat

- 26 Maret 2023, 16:43 WIB
MASYARAKAT mulai ramai berbelanja kebutuhan lebaran di sejumlah pasar kaget di Kota Cimahi, Minggu, 26 Maret 2023.*
MASYARAKAT mulai ramai berbelanja kebutuhan lebaran di sejumlah pasar kaget di Kota Cimahi, Minggu, 26 Maret 2023.* /RIRIN NUR FEBRIANI/"PR"

KORAN PR - Memasuki pekan pertama Ramadan 2023, masyarakat mulai ramai berbelanja kebutuhan Lebaran di sejumlah pasar kaget di Kota Cimahi. Masyarakat gemar berbelanja di pasar kaget dengan harga relatif terjangkau dan banyak pilihan.

Sejumlah pasar kaget yang ramai dikunjungi masyarakat pada hari Minggu, 26 Maret 2023, di antaranya Pasar Minggu Brigif, Jalan Kebon Rumput dan Pasar Minggu Pemkot Cimahi, Jalan Raden Demang Hardjakusumah, Kota Cimahi. Di dua lokasi tersebut, para pedagang sudah siap menyambut pembeli sejak subuh. Beragam lapak penjual pakaian bermunculan menawarkan berbagai model dan jenis pakaian. Selain pakaian, ada juga kebutuhan Lebaran lain seperti perangkat salat, hingga pernak-pernik rumah tangga seperti toples maupun kue kering dan makanan lainnya.

Pengunjung berdatangan memilih kebutuhannya. Ada juga yang baru melihat-lihat produk yang dipasarkan. Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau dibandingkan di pusat perbelanjaan. Diprediksi kondisi pasar kaget akan semakin ramai mendekati hari lLbaran pada April 2023 mendatang.

Seperti diungkapkan Nani (45), warga Cigugur Tengah. "Sengaja pagi-pagi ke pasar kaget Brigif. Belum gajian sih jadi lihat dulu tren bajunya kayak gimana, nanti mungkin Minggu depan baru belanja," ujarnya.

Nani mengaku lebih senang berbelanja langsung dibandingkan beli pakaian secara online. "Mending belanja langsung. Seperti di pasar kaget begini, harga bisa ditawar dan bajunya bisa dicoba. Kalau beli online kadang bahan sama ukurannya tidak cocok," katanya.

Hal serupa diungkapkan Isma (30) warga Cihanjuang. Kebiasaan membeli baju Lebaran tetap bertahan meski sempat pandemi Covid-19. "Cari baju terutama buat anak-anak dulu. Lumayan pilih di pasar kaget ini lebih terjangkau daripada beli di toko, memang udah biasa ya beli baju Lebaran setahun sekali lah," ujarnya.

Dia mengaku tahun ini akan mudik saat Lebaran. "Kemarin pandemi enggak mudik. Sekarang kayaknya mudik, kan sudah boleh juga. Makanya beli baju murah aja biar ada nanti buat bekal mudik," katanya.

Penjual pakaian anak dan balita, Eti Maryati (50) mengatakan, penjualan pakaian saat ini tidak bisa diprediksi. "Enggak tentu, apalagi waktu awal pandemi dagangan sepi sekali. Buat sekarang belum kelihatan juga. Ya mudah-mudahan laris sampai Lebaran sampai seterusnya. Aamiinn," katanya.

Harga pakaian sendiri mengalami kenaikan dari produsen. "Saya beli dari grosir, memang ada naik juga. Tapi saya enggak bisa naikkan harga banyak, takut pembeli jadi berkurang. Belum kalau beli kan suka pada nawar, yang penting ada yang terjual lah," ucapnya.

Hal serupa diungkapkan Agus (54). Dia merasakan omzet penjualan pakaian belum merangkak naik di bulan Ramadan tahun ini. "Belum naik jualannya, mungkin banyak saingan juga ya. Kita jual harga yang terjangkau aja biar pada beli," jelasnya.

Pada awal pandemi 2020 lalu, Agus sempat tak bisa berjualan karena pembatasan kegiatan. "Dibanding pas awal pandemi, aduh hancur lah omzet, sampai barang saya bawa pulang ke kampung dan jualan di Cianjur selama dua bulan. Sekarang juga disiasati dengan jualan online sih di rumah lewat WA gitu ke tetangga atau ibu-ibu di sekolahan," ungkapnya.

Meski demikian, dia melihat antusiasme masyarakat berbelanja baju Lebaran masih tinggi. "Mudik enggak mudik mah baju baru buat Lebaran sudah tradisi masyarakat ya. Untung sekarang boleh jualan juga, warga pun bisa aktivitas. Mungkin masih nunggu gajian dulu baru belanja. Ya mudah-mudahan dagangan saya laris tahun ini," tuturnya.***

 

Editor: Eri Mulyani


Tags

Terkini

x