Tembok Roboh, Warga Kompleks CPI Kebanjiran

- 23 Maret 2023, 20:13 WIB
/HENDRO SUSILO HUSODO/"PR"

KORAN PR - Longsor merobohkan tembok rumah di kompleks Cingcin Permata Indah (CPI), Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis, 23 Maret 2023 subuh. Perumahan itu pun terdampak banjir parah, sei­ring dengan hujan berintensitas tinggi di Kabupa­ten Bandung pada Kamis dini hari.

Rumah yang temboknya ro­boh itu berada di Blok G, yang berbatasan langsung dengan Perumahan Caraka Soreang Regency. Diduga, tembok rumah runtuh akibat saluran drainase yang buruk di Kompleks Caraka Soreang Regency, yang posisinya ber­ada di atas kompleks CPI.

Gontok Sumardiono (50), pemilik rumah yang tembok­nya jebol, menuturkan bahwa tembok rumahnya ambruk sekitar pukul 3.30. Ambrukan tembok rumah itu disertai dengan limpasan air yang begitu deras, hingga ti­ga rumah yang ada di seberangnya ikut terbanjiri.

”Sebelumnya memang ada hujan, sekitar jam 1.30 itu terasa hujan cukup deras, sempat agak mereda tapi hujannya gede lagi. Nah, pas sahur itu, jam 3.30, tembok­nya jebol,” kata Gontok di rumahnya, RT 3 RW 18, Desa Cingcin, Kecamatan Soreang.

Dia memastikan, tak ada korban dalam kejadian longsor tersebut. Namun berbagai barang berharga milik­nya rusak terkena reruntuh­an tembok maupun terjang­an air bah.
Rumah yang temboknya jebol memang tidak dipakai untuk tidur, me­lain­kan buat gudang dan garasi.

”Enggak ada korban, karena di situ buat garasi, saya dan keluarga tinggal di seberangnya. Mobil saya rusak berat, kaca di belakangnya itu jebol kena tembok, air juga masuk ke mobil. Ada tiga motor dan satu sepeda ikut terkena reruntuhan tembok yang hancur,” katanya.

Longsor susulan

Dicky (36), warga lain, me­nilai, tembok yang ambruk itu dipicu oleh saluran air dari Kompleks Caraka. Se­kitar setahun lalu, air dari perumahan itu bocor ke ru­mahnya, tapi akhirnya dita­ngani oleh Dicky karena tak ada respons dari pengembang Perumahan Caraka.

 

”Itu bisa dilihat ada hong buat air, tapi saya enggak tahu airnya mengalir ke ma­na. Saya khawatir ada longsor susulan yang bisa me­nimpa rumah saya, karena airnya itu masih terus me­ngalir,” kata Dicky, yang ru­mahnya bersebelahan de­ngan rumah Gontok.

Menurut dia, banyak warga lain di kompleks CPI yang rumahnya kebanjiran oleh luapan sungai yang melintang di perumahan tersebut. Dia memperkirakan, ada ratusan rumah di CPI yang tergenang air, dengan ketinggian air bervariasi hingga men­capai semeter.

”Kompleks ini memang ra­wan, kalau habis hujan deras itu biasanya ada rumah yang kebanjiran. Dari tengah ma­lam sampai subuh itu kan hu­jan terus, jadi banyak ru­mah yang terkena banjir. Sampai siang juga masih ba­nyak orang yang membersihkan rumahnya dari sisa banjir,” katanya.

Selain di permukiman, ban­jir juga terpantau meng­genangi Jalan Kopo Soreang di sejumlah titik, di antara­nya yaitu di sekitar kawasan Warunglobak. Bahkan, ge­nangan air di jalan raya itu pun masih tersisa pada siang hari, meski hujan sudah me­reda pada pagi hari.

Sementara itu, Badan Pe­nanggulangan Bencana Da­erah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat, wilayah terdampak banjir di Kabupaten Bandung bukan hanya me­liputi wilayah Soreang. Namun, Kecamatan Kuta­wa­ri­ngin, Bojongsoang, Ibun, Pa­meungpeuk, Majalaya, dan Baleendah juga terdapat banjir.***

 

Editor: Eri Mulyani


Tags

Terkini

x