Petani Gagal Panen, Ribuan Hektare Sawah Terendam

- 16 Maret 2023, 22:19 WIB
MENTERI Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memantau sawah yang tergenang banjir di Desa Sukabakti, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, Rabu , 1 Maret 2023. Sedikitnya 6.000 hektare sawah terendam sejak lima hari terakhir.*
MENTERI Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memantau sawah yang tergenang banjir di Desa Sukabakti, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, Rabu , 1 Maret 2023. Sedikitnya 6.000 hektare sawah terendam sejak lima hari terakhir.* /Tommi Andryandy/TOMMI ANDRYANDY/"PR"

KORAN PR - Intensitas hujan di awal tahun 2023 membuat belasan ribu hektare sawah di Jabar terdampak banjir. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat mencatat pada periode 16-28 Februari 2023 sebanyak 17.393,8 hektare tanaman padi atau sawah terdampak banjir.

Banjir yang menggenangi sawah pada periode tersebut terjadi di sepuluh kabupaten yaitu di Kabupaten Bogor, Ci­­a­mis, Cirebon, Majalengka, Sumedang, Indramayu, Subang, Karawang, Bekasi, dan Bandung Barat. Adapun kabupaten dengan keadaan banjir terluas berdasarkan data 28 Februari 2023 yaitu Kabupaten Bekasi 8.044,7 hek­tare, Karawang 4.002,1 hektare, dan Subang 2.353 hektare.

Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jabar, R Nung­ke Rochjatti menutur­kan, salah satu penyebab terjadinya banjir yang menggenangi kawasan tersebut ada­lah intensitas curah hujan yang tinggi, baik di daerah hulu maupun lokasi terjadi­nya banjir. Kemudian, kurang baiknya drainase/salur­an pembuangan pada lokasi-lokasi terjadinya banjir.

”Lokasi-lokasi banjir pada umumnya daerah cekungan, sehingga air hujan yang da­tang terperangkap dan susah dialirkan,” ucapnya, Kamis, 16 Maret 2023. 

Diakui Nungke, banjir di awal 2023 ini membuat luasan terdampak tanam­an pa­di lebih luas daripada ta­hun 2022 lalu, terutama pada periode yang sama yai­tu pada Januari dan Februari.

”Dari data yang dilaporkan oleh petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) bahwa banjir yang terjadi pada Januari dan Februari 2023 lebih luas dibandingkan 2022. Tahun lalu di periode yang sama ada sekitar 4.000 hektare lahan padi yang teredam banjir,” tuturnya.

Sebagai langkah antisipasi maupun penanganan, pihak­nya berkoordinasi dengan ka­bupaten/kota dalam pendataan lahan sawah yang terkena banjir, serta mendata petani yang lahan sawahnya terkena banjir. ”Kami pun membantu petani yang terkena banjir dan ikut AUTP (asuransi usaha tani padi) mempercepat klaim asu­ransinya. Mengajukan bantuan benih padi ke peme­rintah pusat untuk membantu petani yang lahan sawahnya terkena banjir,” ujarnya.

Pihaknya pun mere­ko­men­­dasikan intansi terkait untuk melakukan normalisa­si, perbaikan saluran irigasi, dan perbaikan tanggul. Selain itu, merekomendasikan petani untuk turut memanfaatkan informasi iklim dan menanam varietas yang ta­han banjir.

Halaman:

Editor: Eri Mulyani


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x