Terafiliasi dengan Jaringan Terorisme, Dua Parpol Tak Lolos Verifikasi KPU

- 16 Maret 2023, 17:58 WIB
KEPALA BNPT Komisaris Jenderal (Purn) Boy Rafli Amar pada Dialog Kebangsaan dalam rangka Kesiapsiagaan Nasional di GH Universal Hotel, Kota Bandung, Kamis, 16 Maret 2023.*
KEPALA BNPT Komisaris Jenderal (Purn) Boy Rafli Amar pada Dialog Kebangsaan dalam rangka Kesiapsiagaan Nasional di GH Universal Hotel, Kota Bandung, Kamis, 16 Maret 2023.* /MOCHAMAD IQBAL MAULUD/"PR"
 
KORAN PR -  Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jenderal (Purn) Boy Rafli Amar menyatakan, ada dua partai politik yang terafiliasi dengan jaringan terorisme sehingga tak lolos verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Itu hasil profiling kita, identifikasi kita, terhadap kalangan yang akan ikut pesta demokrasi. Kalau parpol yang lolos verfikasi, kami yakini tidak terkait dengan paham radikalisme," kata Boy usai memberikan arahan dalam Dialog Kebangsaan dalam rangka Kesiapsiagaan Nasional di GH Universal Hotel, Kota Bandung, Kamis, 16 Maret 2023.

Meski demikian, Boy tidak menyebutkan nama partai politik yang terafiliasi radikalisme sehingga tak terverifikasi KPU. "Tapi ada satu, dua parpol yang sempat mencoba akan menjadi partai peserta pemilu, tapi dia parpol yang tidak lolos, emang ini hanya lebih kita lihat pada perubahan strategi saja," katanya.
 
Menurut Boy, mereka yang berafiliasi dengan jaringan terorisme ingin masuk ke dalam demokrasi bangsa ini, tapi berhasil dicegah.
 
"Jadi memang itulah salah satu strategi dari jaringan intoleransi, radikal terorisme agar mereka masuk dalam demokrasi negara kita yang tentunya siapa pun yang berdemokrasi di negara kita form kebangsaannya tidak boleh lepas dari konstitusi negara kita, UUD 1945 dan ideologi Pancasila, kita harap tidak diikuti warga negara kita," katanya.
 
Pada acara tersebut Boy juga menjadi narasumber dalam dialog kebangsaan untuk melihat fenomena yang berkembang di belahan dunia tentang radikalisme dan terorisme.
 
"Kita sebagai bangsa Indonesia menyikapi ini. Itu adalah membangun kesiapsiagaan yang memperkuat imunitas kita semakin bagus sehingga kita tidak mudah terpapar intolerasi radikalisasi terorisme yang tidak berkepribadian bangsa Indonesia," ucapnya.
 
Boy juga menyatakan kegiatan tersebut digelar dalam rangka memberikan pencerahan kepada masyarakat dan generasi muda, mahasiswa dan organisasi kepemudaan. "Ini menjadi bagian dalam rangka menyebarkan pemahaman yang baik dan harus diikuti sehingga kita tidak mudah dipengaruhi oleh ideologi terorisme, ideologi yang berbasis kebencian, ideologi yang intoleran, dan ideologi yang membangun semangat permusuhan. Itu bukan Indonesia. Indonesia adalah negara yang berdasarkan ideologi Pancasila yang mengedepankan nilai-nilai semangat gotong royong, persatuan dan kesatuan, semangat cinta kepada kemanusiaan," katanya.***
 
 
 
 
 
 
 

Editor: Eri Mulyani


Tags

Terkini

x