Puskesmas Kurang, Jabar Fungsikan Posyandu Plus

- 14 Maret 2023, 18:10 WIB
GUBENRUR Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan jumlah puskesmas di Jabar saat ini masih jauh dari ideal. Untuk melayani hampir 50 juta penduduk di Jabar saat ini hanya dilayani sekitar 1.000 unit puskesmas yang tersebar di 27 kota dan kabupaten.*
GUBENRUR Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan jumlah puskesmas di Jabar saat ini masih jauh dari ideal. Untuk melayani hampir 50 juta penduduk di Jabar saat ini hanya dilayani sekitar 1.000 unit puskesmas yang tersebar di 27 kota dan kabupaten.* /DOK ADPIM JABAR

KORAN PR - Jumlah Puskesmas di Jawa Barat saat ini masih jauh dari ideal. Untuk melayani hampir 50 juta penduduk di Jabar saat ini hanya dilayani sekitar 1.000 unit pus­kes­mas yang tersebar di 27 kota dan kabupaten.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, kondisi kekurangan tersebut tidak hanya terjadi di Jabar me­lainkan di seluruh Indonesia. Dengan kekurangan tersebut, Jabar pun akan menjadikan posyandu yang bertugas seperti puskesmas yang disebut posyandu plus.

”Kekurangan puskesmas itu seluruh Indonesia. Rasio puskesmas di Indonesia itu enggak mencukupi, maka Kemenkes memutuskan menggunakan posyandu yang jumlahnya lebih banyak, berlipat-lipat, menjadi posyandu plus-plus istilahnya, yang tugasnya seperti puskesmas, sehingga pelayanan kesehatan ke masyarakat bisa lebih menjangkau,” ujarnya usai membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jabar, di Kota Bandung, Selasa, 14 Maret 2023.  

Dikatakannya, untuk Jabar sendiri idealnya memiliki 3.000-an puskesmas. Namun, tapi Jabar hanya mempu­nyai sekitar 1.000 puskesmas.

”Jadi kita andalkan konsep baru, namanya poyandu plus-plus. Pokoknya posyandu versi baru yang bertindak bisa mengecek kesehatan warga,” ucapnya.

Pemberitaan positif

Sementara itu, pada TP PKK Jabar, Ridwan Kamil berharap, PKK bisa membantu menginformasikan capai­an yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Ba­rat. Caranya, dengan membuat konten yang diunggah di kanal media sosial hingga aplikasi pesan singkat. Materi pemberitaannya bisa berisi penghargaan atau hasil kinerja yang sudah dilakukan di masa pemerintahannya.

 

Ini pun menjadi ujian dan upaya menyeimbangkan informasi viral di media sosial yang cenderung tak bermanfaat dengan informasi yang baik.

Halaman:

Editor: Eri Mulyani


Tags

Terkini

x