Diduga Terkena Penyakit Menular LSD, Sapi di Batulonceng Dikarantina

- 9 Maret 2023, 17:49 WIB

KORAN PR - Seekor sapi di wilayah Batulonceng, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang Tengah, Kabupaten Bandung Barat, dikarantina. Sapi tersebut terindikasi terkena lumpy skin disease (LSD), yakni penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae. Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bandung Barat, Unang Husni Thamrin mengatakan, sapi itu dikarantina agar tidak menular pada sapi lainnya.

”Kami harus mengarantina agar tidak bercampur de­ngan sapi lain karena LSD ini menularkan melalui media tertentu, misalnya lalat dan menimbulkan luka,” ujarnya, seperti dilaporkan kontributor ”PR”, Dewiyatini, seusai Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) di Imah Seniman, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis, 9 Maret 2023. 

Dikatakan Unang, sapi ini belum dinyatakan positif karena sampel yang dikirim masih dalam pemeriksaan di Balai Besar Veteriner Subang. Namun, terindikasi LSD karena terdapat gejala-gejala hewan terkena LSD.

”Secara kasat mata, pada kulit sapi tampak seperti ada kutil atau benjolan cacar yang keras, sehingga kami karantina dulu untuk diteliti. Sapi juga berkurang napsu ma­kannya,” ungkapnya.
Biasanya sapi yang terkena LSD, memiliki tingkat imunitas rendah. Itu juga yang membuat sapi mudah terkena virus saat ketahanan tubuhnya berkurang. Oleh karena itu, saat dikarantina juga, sapi telah divaksin dan dibe­ri­kan suplemen agar tetap fit. ”Kami berharap, ketika imunitasnya kembali, sapi cepat sehat,” ujarnya.

Disinggung soal vaksin, Unang mengatakan, pihaknya telah mengajukan ke pemerintah pusat. Tahap pertama ajuan sebanyak 30.000 dosis. Saat ini, sudah tersedia 10.000 dosis. Namun dengan jumlah sapi 30.000 ekor, dibutuhkan 100.000 dosis untuk tiga kali vaksin.

Bantuan

Sementara itu, Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan mengaku telah mengajukan bantuan keuangan kompetitif kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Bantuan tersebut senilai Rp 20 miliar. ”Saya diminta presentasi. Saya siap. Harapan saya disetujui. Dana Rp 20 miliar ini bisa dimanfaatkan untuk peternak,” katanya.

Hengki menyebutkan bantuan itu fokus untuk pakan dan pengadaan ternak. Pengadaan ternak ini berhubung­an dengan program petani dan peternak zilenial, program untuk mencetak banyak petani dan peternak di Bandung Barat. ”Kita ingin peternak tidak hanya di wilayah utara, tapi menyebar ke selatan. Bisa ternak sapi, hingga kelinci,” ucapnya.***

Editor: Eri Mulyani


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x