Jalan PLTA Saguling Penghubung Rajamandala-Saguling Longsor, Akses Sempat Lumpuh

- 8 Maret 2023, 16:34 WIB
KENDARAAN melintasi titik longsor di Jalan PLTA Saguling, kawasan Gunung Tikukur, Desa/Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 8 Maret 2023. Longsor membuat akses penghubung Rajamandala-Saguling itu sempat lumpuh.*
KENDARAAN melintasi titik longsor di Jalan PLTA Saguling, kawasan Gunung Tikukur, Desa/Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 8 Maret 2023. Longsor membuat akses penghubung Rajamandala-Saguling itu sempat lumpuh.* /BAMBANG ARIFIANTO/"PR"
KORAN PR - Longsor melanda ‎Jalan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling, Kabupaten Bandung Barat. Akibatnya, lalu lintas kendaraan yang melewati akses penghubung Rajamandala-Saguling itu sempat lumpuh. 

 

Pantauan "PR" pada Rabu, 8 Maret 2023, titik longsor bertebaran di sepanjang jalan tersebut. Titik longsor terparah berada di kawasan hutan Gunung Tikukur, Desa/Kecamatan Saguling. Di sana, timbunan longsor menutup sebagian badan jalan. Warga tampak mengeruk timbunan longsor agar jalan tetap bisa dilalui kendaraan.

 
Uloh (60), warga Kampung Cikuda, Desa/Kecamatan Saguling mengungkapkan, longsor terjadi setelah kawasan tersebut diguyur hujan pada Selasa, 7 Maret 2023, pertengahan malam. Saat itu, hujan mengguyur selama sekitar tiga jam. 
 
Guguran tanah akhirnya sempat menimbun seluruh badan jalan sehingga jalur Rajamandala-Saguling lumpuh. Imbasnya, mobil-mobil pengangkut pertanian dan bahan bangunan dari Baranangsiang (Cipongkor) dan Cukangbatu (Saguling) yang tengah menuju Cianjur, Bogor tertahan. Para sopir, lanjut Uloh, pun berinisiatif menyingkirkan timbunan longsor agar jalan kembali bisa dilalui. "Ngaguarkeun seueuran (Menyingkirkan timbunan longsor bersama-sama), kerja bakti," katanya kepada "PR" di lokasi kejadian, Rabu pagi. 
 
Gotong royong membersihkan guguran tanah tersebut membuahkan hasil. Sekira pukul 3.00, akses kembali terbuka dan bisa dilewati kendaraan. Hingga Rabu pagi, akses itu tak betul-betul pulih seluruhnya. Pasalnya, timbunan longsor masih menutup separuh jalan dan menyebabkan akses menjadi licin.
 
Uloh mengatakan, sudah ada dua pengendara motor yang terjatuh kala melintasi titik longsor tersebut. Keduanya terjatuh setelah kendaraan mereka melindas lumpur tanah. Mereka melaju dari arah Rajamandala menuju Saguling.
 

Rawan longsor

 
Ia menambahkan, perlintasan tersebut memang rawan longsor. Tak cuma tanah, material longsoran itu pun berupa bebatuan. Selain itu, jalur PLTA tersebut rentan bahaya berupa pohon tumbang. Padahal, jalan tersebut terbilang jalur hidup yang ramai dilintasi warga sewaktu berangkat kerja, sekolah, atau berdagang. 
 
Dian Royani (30), warga Cikuda lainnya mengatakan, hujan yang terus mengguyur belakangan ini menambah kerawanan jalur itu. "Kudu usum halodo, usum hujan mah paur (Yang paling aman melewati jalan ini pas musim kemarau, kalau hujan mengkhawatirkan)," ucapnya. 
 
"PR" yang menyusuri jalan PLTA tersebut mendapati titik-titik longsor lain. Di dekat pintu masuk objek wisata Sanghyang Heuleut/Batu Aki umpamanya, terdapat titik longsor yang menutupi sebagian jalan. Guguran tanah juga menutup saluran air tepi jalan. Akibatnya, air di saluran meluber masuk ke jalan. Di titik longsor lain, sebuah pohon bambu tumbang masuk perlintasan karena terseret guguran tanah. Sejumlah orang pun terlihat memotong batang-batang pohon tersebut. 
 
Pada Sabtu, 28 Januari 2023, longsor juga terjadi dan menutup jalan di dekat dam PLTA Saguling, Kampung Nangtung, Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor. Guguran batu-batu itu berasal dari tebing tepi jalan. Kendati tak ada korban jiwa, sebuah mobi rusak setelah terhantam bebatuan yang rontok tersebut.***
 
 

Editor: Eri Mulyani Mubarok


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x