FAO dan IPB Survei Desa Digital di Provinsi Jawa Barat

- 7 Maret 2023, 16:10 WIB
KEPALA Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal, bersama Rektor IPB, arif Satria berfoto bersama dengan laporan survei Desa Digital di Indonesia.
KEPALA Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal, bersama Rektor IPB, arif Satria berfoto bersama dengan laporan survei Desa Digital di Indonesia. /DOK FAO INDONESIA

KORAN PR - Badan Pangan dan Pertanian (FAO) meluncurkan Digital Village Initiative (DVI) pada tahun 2021 untuk mempromosikan digitalisasi di daerah perdesaan untuk kepentingan penduduk setempat. Pada tahun 2022, Indonesia bersama 13 negara lainnya di kawasan Asia-Pasifik sepakat untuk melakukan survei tentang inovasi digital pada perdesaan di negara-negara tersebut.

 

FAO, dengan dukungan Institut Pertanian Bogor (IPB), melakukan survei pada 132 desa di Indonesia untuk menilai tingkat inovasi digital, termasuk perkembangan teknologi dan tingkat adopsi untuk menentukan kematangan inovasi digital yang dipraktikkan.

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa Jawa Barat adalah provinsi yang menerapkan inovasi digital pertanian, termasuk perikanan dan peternakan yang cukup progresif pada desa-desanya.

“Beberapa desa di Jawa Barat dinilai menerapkan teknologi inovasi digital pada berbagai kegiatan, seperti smart farming, smart fishery, smart livestock, dan masih banyak lagi,” ucap Rajendra Aryal, Kepala Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste pada lokakarya yang diselenggarakan di Bandung untuk mempresentasikan hasilnya, Selasa, 7 Maret 2023.

Menurut dia, pihaknya menemukan tingkat kematangan digital di perdesaan bervariasi dari tahap percontohan hingga tahap komersial. "Dengan baseline yang kami temukan ini, kami berharap ini dapat dikembangkan dengan dukungan teknis dari FAO. Kami berharap desa inovasi digital ini akan terus berlanjut dalam kerja sama yang erat dengan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait lainnya. Sangat penting untuk memanfaatkan potensi desa-desa ini,"ujar Aryal.

Rektor IPB, Arif Satria menegaskan, regulasi pemerintah sangat penting untuk kelanjutan dan perluasan program Inovasi Desa Digital (DVI) di Indonesia.

“Pembangunan Desa Digital dapat berlangsung sangat cepat, namun perlu didukung dengan regulasi yang baik dan infrastruktur yang baik. Saya berharap seluruh pemangku kepentingan terkait dapat bekerja sama dengan erat untuk pembangunan desa digital ini,” kata Arief.

Inovasi Digital 

Inovasi digital di desa-desa di Jawa Barat mewakili berbagai sektor di bidang pertanian, antara lain pembangunan infrastruktur, layanan keuangan, layanan sosial, pemasaran pertanian pangan dan e-commerce, pertanian cerdas, peternakan cerdas, sistem informasi, e-government, masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi.

Halaman:

Editor: Eri Mulyani Mubarok


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x