22 Kepala OPD di Provinsi Jawa Barat Mulai Menggunakan Kendaraan Listrik

- 6 Maret 2023, 16:31 WIB
KEPALA DInas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih memperlihatkan kendaraan listrik yang digunakan oleh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Jabar, di salah satu parkiran di Kota Bandung, Senin, 6 Maret 2023.*
KEPALA DInas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih memperlihatkan kendaraan listrik yang digunakan oleh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Jabar, di salah satu parkiran di Kota Bandung, Senin, 6 Maret 2023.* /NOVIANTI NURULLIAH/"PR"

KORAN PR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah memulai penggunaan kendaraan listrik roda empat untuk 22 kepala organisasi perangkat daerah (OPD) pada tahun anggaran 2023 ini. Serah terima kendaraan listrik sewa tersebut telah dilakukan sejak 1 Februari lalu kepada 13 perangkat daerah di sekretariat daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar, serta enam badan, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar.

 

Kepala Dinas ESDM Jabar, Ai Saadiah Dwidaningsih mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini memiliki program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) sebagai komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Penurunan emisi gas rumah kaca menjadi komitmen global termasuk di Jabar.

"Tahun 2023 ini ada 22 perangkat daerah yang sudah mulai menggunakan kendaraan listrik dan memang penggunaan kendaraan listrik di perangkat daerah ini juga merupakan salah satu implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 yang sebelumnya ada Perpres 55 tahun 2019 dan ini tentunya merupakan suatu program yang perlu kita dukung bersama, dengan digunakannya 22 kendaraan mobil dinas oleh perangkat daerah ini," tutur Ai di Kota Bandung, Senin, 6 Maret 2023.

Pengguanaan kendaraan listrik untuk OPD di Jabar tersebut, kata Ai, termasuk salah satu upaya untuk bisa meningkatkan kepercayaan dari masyarakat bahwa dari penggunaan kendaraan listrik ini aman dan nyaman di wilayah Jawa Barat. Di antaranya dengan sudah adanya 153 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tersebar di seluruh wilayah Jawa Barat, dan juga tentunya memberikan penghematan atau efisiensi dari sisi ekonomi.

"Di sisi lain tentunya yang ingin kita capai yaitu adanya penurunan emisi gas rumah kaca yang di mana target dari pemerintah jawabaratdi sekitar 440.000 ton CO2 ekuivalen ya, ini bisa Insyaallah tercapai," ujarnya.

 

Penghematan

Dari sisi ekonomi, kata Ai, berdasarkan pengalaman dirinya mengunakan kendaraan listrik sebulan ke belakang, dia membukukan catatan jarak tempuh sepanjang 3.430 km. Untuk memenuhi jarak tempuh tersebut, Ai menghabiskan 486 KWH. Untuk 1 KWH di SPKLU setara dengan Rp2.400-an, sedangkan jika menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil 380 liter dengan harga BBM Rp16.800/liternya.

"Tinggal kalikan saja dan apabila kita bandingkan dengan menggunakan kendaraan fosil di jarak yang sama, ya 3.400 KM. Ini pastinya apabila ini digunakan secara masif akan berkontribusi terhadap penghematan. Kemudian dari sisi pemeliharaan ya karena dengan menggunakan kendaraan listrik ini relatif lebih mudah dan lebih murah," tuturnya.

Halaman:

Editor: Eri Mulyani Mubarok


Tags

Terkini

x