Kolam Retensi Gedebage, Atasi Banjir dan Jadi Ruang Publik

- 2 Maret 2023, 21:41 WIB
WALI Kota Bandung, Yana Mulyana meresmikan Landscape Kolam Retensi Gedebage, Kamis 2 Maret 2023. Ruang publik bagi masyarakat tersebut juga berguna untuk menuntaskan permasalahan banjir yang kerap terjadi di daerah Gedebage.*
WALI Kota Bandung, Yana Mulyana meresmikan Landscape Kolam Retensi Gedebage, Kamis 2 Maret 2023. Ruang publik bagi masyarakat tersebut juga berguna untuk menuntaskan permasalahan banjir yang kerap terjadi di daerah Gedebage.* /DOK HUMAS KOTA BANDUNG

KORAN PR - Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meresmikan lanskap kolam retensi Cipamulihan Gedebage, Kamis, 2 Maret 2023. Selain sebagai infrastruktur penanganan banjir, kolam retensi itu juga berfungsi sebagai ruang publik. Pemerintah Kota Bandung menata area kolam retensi dengan bubuhan mural pada dinding dan permukaan jalan, juga tanaman di area lanskap kolam retensi.

Yana berharap, keberadaan ruang publik di kolam retensi itu dapat meningkatkan keikutsertaan masyarakat. "Kami mengajak masyarakat ikut menjaga fungsi kolam retensi," ucap Yana seusai peresmian.

Keberadaan kolam retensi berikut lanskapnya, ucap Yana, terwujud atas kolaborasi Pemkot Bandung dengan para pemangku kepentingan. Dia memaparkan, bagian utama kolam retensi telah lebih dulu rampung. Keberadaan kolam retensi itu mampu mengurangi genangan air yang kerap terjadi di Gedebage.

Sejauh ini, Yana mengatakan, Pemkot Bandung sudah membangun sembilan kolam retensi. Pihaknya berencana menambah kolam retensi pada 2023. Penanganan banjir yang masih kerap terjadi di kawasan Cibaduyut, menjadi salah satu sasaran atas rencana penambahan kolam retensi.

"Genangan maupun banjir masih terjadi saat curah hujan tinggi. Keberadaan kolam retensi beserta bentuk penanganan lain tetap bermanfaat, genangan maupun banjir surut dalam hitungan jam. Sebelumnya, bisa sampai berhari-hari," ucap Yana.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi menambahkan, daya tampung kolam retensi itu 5.425 meter kubik, luas 1.500 meter persegi, kedalaman 3,5 meter. Sementara total area beserta lanskapnya sekitar 7.000 meter persegi.

Untuk mMenunjang kolam retensi, Didi mengatakan, terdapat tiga pompa. Setiap pompa itu mampu menyedot 150 liter per detik.

Perihal genangan yang masih terjadi seperti di simpang Gedebage, Didi mengatakan, telah melakukan sejumlah upaya. Sebelum membangun kolam retensi, pihaknya bersama Summarecon membuat rumah pompa pada 2016.

Pihaknya menambah rumah pompa, yakni di kawasan perumahan setempat pada 2017. "Kami mulai membangun kolam retensi pada 2020, mengingat sempat ada kendala saat tender. Pada 2022, dilaksanakan pengerjaan lanskap dan jembatan," tuturnya.*** 

Editor: Eri Mulyani Mubarok


Tags

Terkini

x