KORAN PR - Masyarakat Kota Bandung diimbau untuk senantiasa berhati-hati saat berkendara atau berteduh saat hujan maupun terjadi embusan angin kencang. Pasalnya selama Januari-Februari 2023, telah terjadi 23 pohon patah dan 13 pohon tumbang di Kota Bandung.
Kepala UPT Penghijauan dan Pemeliharaan Pohon pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung, Roslina menyampaikan, pihaknya terus melakukan pemangkasan guna mengantisipasi kejadian pohon tumbang atau patah. Bersamaan dengan hal itu, masyarakat perlu senantiasa waspada.
”Empat tim UPT rutin melakukan pemangkasan pohon yang berkondisi kering, terlalu tinggi, atau amat rimbun pada hari kerja. Petugas pun memenuhi permohonan pemangkasan dari masyarakat. Tujuannya mengantisipasi kejadian pohon tumbang maupun patah dahan. Namun, terkadang, pohon berkondisi sehat pun tumbang saat terkena embusan angin kencang. Lantaran demikian, masyarakat perlu tetap berhati-hati saat berkendara atau berteduh, menghindari area dekat pohon,” ujarnya, seperti dilaporkan kontributor ”PR”, Satira Yudatama, Selasa (28/2/2023).
Berdasarkan pengalamannya, akar keropos atau yang tak tumbuh paripurna termasuk penyebab pohon tumbang. Perihal itu, pihaknya sulit mendeteksi, mengingat akar berada di area yang tak tampak.
Ajuan pemangkasan
Bagi masyarakat yang mengajukan permohonan pemangkasan, Roslina mengatakan, dapat mendatangi kantor di Jalan Pasirluyu Selatan maupun secara daring. Persyaratannya, telah diketahui ketua RT, RW, dan lurah setempat.
”Juga menunjukkan foto pohon. Kami juga memenuhi permohonan untuk pemangkasan di tempat privat atau perumahan, bukan hanya yang di pinggir jalan. Banyak permohonan masyarakat akan pemangkasan pohon yang masuk. Kami merespons tiap-tiap permohonan. Namun, kami menetapkan skala prioritas dengan melihat kondisi pohon,” tuturnya.
Angin kencang
Sebelumnya, prakirawan Cuaca BMKG Kota Bandung, Yan Firdaus Permadhi menyampaikan, terjadi embusan angin kencang sejak awal Februari 2023. Terdapat kemungkinan, hal itu berkaitan dengan La Nina panjang, tiga tahun berturut-turut.
”La Nina panjang menyebabkan suhu permukaan laut di sekitar Jawa Barat tetap hangat. Saat permukaan laut tetap hangat, potensi terjadinya pusat tekanan rendah menjadi makin tinggi,” ucapnya.
Potensi pusat tekanan rendah yang makin tinggi, menurut Yan, juga membuat embusan angin puncak Monsoon Asia bertambah kuat. Selain itu, terdapat faktor pola konvergensi Monsoon Asia dengan hal lainnya. Biasanya, pola konvergensi memanjang dari sebelah barat Sumatra sampai Jawa Timur, bahkan Nusa Tenggara.
Pihaknya mengingatkan masyarakat agar senantiasa berhati-hati. Angin kencang turut berisiko menimbulkan bencana hidrometeorologi. ”Angin kencang bisa menimbulkan pohon tumbang, atau ranting berguguran. Perlu senantiasa waspada,” ujar Yan.***