KORAN PR - Akibat cuaca buruk, longsor dan pohon tumbang terjadi di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (27/2/2023). Dampaknya, akses lalu lalang kendaraan di jalan penghubung Cipada-Cisarua itu terganggu.
Pantauan ”PR” pada Senin siang, beberapa titik longsor terlihat di Cisarua. Titik pertama berada di jalur Tugu Cimeta, Kampung Tugumukti RT 1 RW 7, Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua. Longsor menggerus tepi jalan di lokasi tersebut. Tiang serta kabel pun ikut terbawa guguran tanah.
Yogi Setiadi (31), warga Tugumukti mengungkapkan, longsor terjadi dua kali, yakni pukul 5.00 dan 7.00. Awalnya, luas longsor masih terbilang kecil. Namun, area longsor meluas setelah tanah kembali berguguran untuk kali kedua.
Yogi mengungkapkan, peristiwa itu terjadi lantaran hujan terus mengguyur kawasan tersebut. Hujan yang mengalir ke badan jalan lalu menggerus tepian jalan. Kejadian itu membuat arus kendaraan yang melintasi lokasi longsor terganggu. Pasalnya, kendaraan dari arah berlawanan tak bisa melewati jalur tersebut bersamaan. Warga pun turun tangan mengatur arus kendaraan. Yogi menuturkan, akses itu terbilang jalan hidup.
”Kan nyambungkeun Cipada-Cisarua (Karena jalur ini menghubungkan Cipada-Cisarua),” imbuhnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Amas, dalam laporannya menyebutkan, penanganan longsor dilakukan dengan memasang tali dan batu di lokasi. BPBD juga mengimbau pengguna jalan atau pengemudi kendaraan dengan tonase berat tak melintasi jalur itu.
Pohon tumbang
Tak jauh dari lokasi tersebut dan masih di perlintasan yang sama, pohon bambu tumbang dan sempat menutup jalan. Peristiwa tersebut terjadi di Kampung/Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua. Uso (45), warga Pasirlangu mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 12.00. ”Hujan ageung langsung roboh (Hujan besar langsung bambunya tumbang),” ucap Uso.
Lalu lalang kendaraan pun sempat lumpuh akibat kejadian itu. Warga bergotong royong memotong dan menyingkirkan bambu tersebut dari badan jalan. Kabel yang melintang di tepi jalan pun ikut tertimpa potongan bambu.
Penelusuran ”PR” juga mendapati titik longsor lain di Kampung Umur-umuran, RT 1 RW 12, Desa Cipada, Kecamatan Cisarua. Jalan kampung itu longsor dan retak. Iwan (22), warga Umur-umuran menuturkan, longsor terjadi sekira pukul 5.30. Longsor terjadi kala hujan mengguyur lokasi tersebut. Akses itu juga cukup penting karena menjadi jalur pengangkutan hasil bumi atau pertanian warga yang dibawa ke pasar-pasar di Jakarta atau Bekasi. Warga memang masih punya jalur lain untuk mengangkut hasil bumi mereka menggunakan mobil. Namun, jalur tersebut kondisinya buruk dan jarak tempuhnya lebih jauh.
Laporan BPBD KBB juga menyebutkan, adanya pohon tumbang di Kompleks Pemerintahan KBB di Ngamprah, pukul 5.00. Tingginya curah hujan dan angin kencang menjadi penyebab peristiwa tersebut.
Curah hujan
Sementara itu, berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), beberapa faktor memengaruhi curah hujan. ”Dinamika atmosfer akan berdampak pada peningkatan curah hujan di Jawa Barat yang dapat memicu pertumbuhan curah hujan,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Jabar, Indra Gustari dalam siaran pers yang dikutip kontributor ”PR”, Dewiyatini, Senin (27/2/2023). (Bambang Arifianto)***