KORAN PR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan akan cuaca ekstrem yang diprediksi berlangsung sepekan ke depan. Kewaspadaan diperlukan untuk menekan potensi kerugian dampak cuaca ekstrem.
Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fithriandi Kurniawan, Jumat (24/2/2023). ”Belakangan kita alami di berbagai lokasi di Kota Cimahi mengalami kondisi cuaca yang ekstrem. Karena itu masyarakat agar lebih waspada,” ujarnya.
Seperti yang berlangsung pada Jumat (24/2/2023). Hujan deras yang melanda Kota Cimahi memicu munculnya banjir di sejumlah titik langganan banjir di ruas jalan Kota Cimahi, seperti kawasan Cimindi, Cihanjuang, dan lainnya. Ada juga kejadian pohon tumbang yang berlangsung di Kelurahan Cipageran dan langsung dilakukan penanganan oleh Pemkot Cimahi.
Andi, nama sapaan Fithriandi, mengatakan, di beberapa lokasi sekitar Asia Pasifik terjadi aktivitas cuaca yang meningkat. Hal itu sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut potensi kemunculan hujan lebat periode 22-28 Februari 2023, sehingga harus waspada terhadap terjadinya bencana alam hidrometeorologi di sejumlah wilayah.
Berdasarkan keterangan BMKG, cuaca esktrem dipicu kondisi atmosfer yang mendukung pembentukan awan hujan lebih intensif. Di antaranya aktivitas Monsoon Asia yang menguat, indikasi aktifnya seruakan dingin dari Asia, serta pusat tekanan rendah di Perairan Barat Australia, dan pola sirkulasi angin yang terbentuk di sekitar wilayah Indonesia. Akibatnya, terjadi pembentukan daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
”Banyak aktivitas badai dan embusan angin kencang sekitar Asia Pasifik, meski episentrum bukan di Indonesia tapi sedikit banyak memengaruhi kondisi cuaca di Indonesia. Kita sudah merasakan cuaca esktrem seperti belakangan ini, hujan deras disertai angin kencang. Padahal pekan sebelumnya, cuaca cukup panas. Ya karena ada pengaruh dari aktivitas badai dan angin kencang sekitar Indonesia,” katanya.
Bencana
Meski tidak ada edaran resmi dari Pemkot Cimahi, lanjut Andi, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan akan potensi cuaca esktrem dan dampak bencana hidrometeorologi. ”Untuk saat ini Pemkot Cimahi menunggu rilis resmi BMKG. Namun demikian, ditindaklanjuti dengan imbauan antisipasi cuaca ekstrem agar masyarakat lebih siap dan potensi dampak bencana bisa dikurangi,” ungkapnya.
Diakui Andi, sejumlah kejadian bencana lain dampak cuaca esktrem saat ini sudah muncul. ”Seperti atap rumah roboh, pohon tumbang, pergerakan tanah, debit sungai naik, genangan air muncul, dan lainnya,” tuturnya.