Cuaca Estrem, Waspadai Bencana Hidrometeorologi

- 24 Februari 2023, 20:25 WIB
PETUGAS tengah menangani pohon tumbang yang terjadi di Kelu­rah­an  Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jumat, 24 Februari 2023.
PETUGAS tengah menangani pohon tumbang yang terjadi di Kelu­rah­an Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jumat, 24 Februari 2023. /RIRIN NUR FEBRIANI/"PR"

KORAN PR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan akan cuaca eks­­trem yang diprediksi berlangsung sepekan ke depan. Kewaspadaan diperlukan untuk menekan potensi kerugian dampak cuaca ekstrem.

Hal itu diungkapkan Ke­pala Pelaksana BPBD Kota Ci­mahi, Fithriandi Kurnia­wan, Jumat (24/2/2023). ”Be­lakangan kita alami di ber­­bagai lokasi di Kota Ci­ma­hi mengalami kondisi cua­ca yang ekstrem. Karena itu masyarakat agar lebih was­pada,” ujarnya.

Seperti yang berlangsung pada Jumat (24/2/2023). Hujan deras yang melanda Kota Cimahi memicu mun­culnya banjir di sejumlah ti­tik langganan banjir di ruas jalan Kota Cimahi, seperti ka­wasan Cimindi, Cihanjuang, dan lainnya. Ada juga kejadian pohon tumbang yang berlangsung di Kelu­rah­an Cipageran dan langsung dilakukan penanganan oleh Pemkot Cimahi.

Andi, nama sapaan Fith­ri­andi, mengatakan, di beberapa lokasi sekitar Asia Pasifik terjadi aktivitas cuaca yang meningkat. Hal itu sesuai pre­diksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut po­tensi kemunculan hujan le­bat periode 22-28 Februari 2023, sehingga harus waspada terhadap terjadinya bencana alam hidrometeorologi di sejumlah wilayah.

Berdasarkan keterangan BMKG, cuaca esktrem dipicu kondisi atmosfer yang mendukung pembentukan awan hujan lebih intensif. Di anta­ra­nya aktivitas Monsoon Asia yang menguat, indikasi aktifnya seruakan dingin da­ri Asia, serta pusat tekanan rendah di Perairan Barat Aus­tralia, dan pola sirkulasi angin yang terbentuk di seki­tar wilayah Indonesia. Aki­bat­nya, terjadi pembentukan daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang dapat me­ningkatkan aktivitas konvektif dan memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

”Banyak aktivitas badai dan embusan angin kencang sekitar Asia Pasifik, meski epi­sentrum bukan di Indo­ne­sia tapi sedikit banyak me­mengaruhi kondisi cuaca di Indonesia. Kita sudah me­ra­sakan cuaca esktrem seperti belakangan ini, hujan deras disertai angin kencang. Pa­da­hal pekan sebelumnya, cu­a­ca cukup panas. Ya karena ada pengaruh dari aktivitas badai dan angin kencang sekitar Indonesia,” katanya.

Bencana

Meski tidak ada edaran resmi dari Pemkot Cimahi, lan­jut Andi, masyarakat diharapkan dapat mening­kat­kan kewaspadaan akan po­tensi cuaca esktrem dan dam­­pak bencana hidrometeorologi. ”Untuk saat ini Pemkot Cimahi menunggu ri­lis resmi BMKG. Namun de­mikian, di­tindaklanjuti dengan imbauan antisipasi cuaca eks­trem agar ma­sya­rakat lebih siap dan potensi dampak ben­cana bisa dikurangi,” ung­kapnya.

Diakui Andi, sejumlah kejadian bencana lain dampak cuaca esktrem saat ini sudah muncul. ”Seperti atap rumah roboh, pohon tumbang, per­gerakan tanah, debit sungai naik, genangan air muncul, dan lainnya,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Eri Mulyani Mubarok


Tags

Terkini

x