Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi Sampai Maret

- 24 Februari 2023, 09:37 WIB
Ilustrasi - Warga berjalan sambil membawa payung saat hujan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Ilustrasi - Warga berjalan sambil membawa payung saat hujan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. /ANTARA

KORAN PR - Terjadi hujan di Kota Bandung pada pagi, beberapa hari belakangan ini. Prakirawan Cuaca BMKG Kota Bandung, Yan Firdaus Permadhi mengatakan, secara empiris hal itu menunjukkan tengah terjadi puncak musim hujan di Kota Bandung dan daerah sekitarnya.


"Secara empiris, hujan pada malam, atau subuh, atau pagi menunjukkan puncak musim hujan. Diperkirakan itu terjadi sampai Maret 2023," ucap Yan di Taman Dewi Sartika Balai Kota Bandung, Kamis, 23 Februari 2023. 

Perihal potensi curah hujan, pihaknya perlu memantau dinamika atmosfer. Yan mengatakan, curah hujan sangat berkaitan dengan gangguan skala regional, seperti pusat tekanan rendah.

Sejak awal Februari 2023, Yan menyampaikan, terjadi embusan angin kencang. Terdapat kemungkinan, hal itu berkaitan dengan La Nina panjang, tiga tahun berturut-turut. "La Nina panjang menyebabkan suhu permukaan laut di sekitar Jawa Barat tetap hangat. Saat permukaan laut tetap hangat, potensi terjadinya pusat tekanan rendah menjadi makin tinggi," tuturnya.

Potensi pusat tekanan rendah yang makin tinggi, ucap Yan, juga membuat embusan angin puncak Monsoon Asia bertambah kuat. Selain itu, terdapat faktor pola konvergensi Monsoon Asia dengan hal lainnya. Biasanya, pola konvergensi memanjang dari sebelah barat Sumatra sampai Jawa Timur, bahkan Nusa Tenggara.

Perihal suhu di Kota Bandung, Yan mengatakan, rata-rata 21 derajat celsius pada Februari 2023. Angka tersebut masih di atas suhu minimum normal yang 20 derajat celsius.

"Suhu minimum normal merupakan rata-rata sepanjang 1991-2020. Ada yang mengatakan, suhu Kota Bandung tengah dingin. Akan tetapi, berdasarkan pengamatan, lebih hangat ketimbang suhu minimum normal," ucap Yan.

Pihaknya mengajak masyarakat agar senantiasa berhati-hati. Angin kencang turut berisiko menimbulkan bencana hidrometeorologi. "Angin kencang bisa menimbulkan pohon tumbang, atau ranting berguguran. Perlu senantiasa waspada," ujar Yan.***

Editor: Eri Mulyani Mubarok


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x