KORAN PR - Sekitar 1.300 ton sampah dari Kota Bandung setiap hari dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Untuk hal tersebut, Pemkot Bandung harus mengeluarkan dana hingga lebih dari Rp70 juta per hari atau lebih dari Rp26 miliar per tahun.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi, setiap hari penduduk Kota Bandung yang berjumlah 1,53 juta jiwa menimbulkan sampah hingga mencapai 1.500 ton. Diperkirakan timbulan sampah yang dihasilkan per kapita penduduk Kota Bandung sebanyak 0,63 kilogram.
Belum lagi warga daerah tetangga yang beraktivitas di Kota Bandung beserta kunjungan wisatawan ke Kota Bandung, menurut Dudy, turut memunculkan timbulan sampah. Total rata-rata timbulan sampah menjadi 1.600 ton per hari.
Oleh karena itu, katanya, DLH Kota Bandung berupaya melaksanakan sejumlah langkah guna mengurangi volume pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti. Salah satunya, melalui program Kang Pisman (kurangi dan pisahkan sampah dari sumbernya, serta memanfaatkan sampah) beserta program turunannya.
Melalui program tersebut, pihaknya dapat mengurangi volume pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti sebanyak 300 ton per hari. Sepanjang tahun 2022, sampah yang terolah pun sebanyak 93.000 ton.
”Sampah dari Kota Bandung yang diangkut ke TPA Sarimukti menjadi 1.200 ton hingga 1.300 ton per hari. Tipping fee atas pengangkutan itu, Rp61.500 per ton,” ucap Dudi di Bandung, Kamis, 23 Februari 2023.
Dengan demikian, lanjutnya, Pemkot Bandung harus membayar antara Rp73,8 juta sampai Rp79,9 juta per hari. Dalam hitungan satu tahun, pembayaran tipping fee sampah dari Kota Bandung ke TPA Sarimukti, antara Rp26,9 miliar hingga Rp29,1 miliar.
Kang Pisman Award
Dalam upaya mengurangi sampah itu pula, Pemkot Bandung menggalakkan gerakan Kang Pisman di setiap wilayah. Bahkan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), DLH Kota Bandung mengadakan Kang Pisman Award. Setiap kelurahan berkewajiban mengikuti lomba tersebut.