KORAN PR - Elektabilitas Atalia Praratya mengungguli Yana Mulyana, Wali Kota Bandung saat ini. Hal itu berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Polsight tentang Preferensi Masyarakat Kota Bandung dalam Menyongsong Pemilihan Wali Kota. Bandung Tahun 2024.
Direktur Eksekutif Polsight, Yusa Djuyandi memaparkan, survei berlangsung pada 7-14 Februari 2023. Survei menggunakan metode stratified-systematic random sampling. Sampel dalam survei sebanyak 400 responden, tersebar pada 30 kecamatan dengan 40 kelurahan. Pemilihan sampel secara acak proporsional dengan margin of error kurang lebih 4,89% pada tingkat kepercayaan 95%.
Pihaknya mencantumkan sejumlah nama tokoh yang tengah menjadi pembicaraan masyarakat Kota Bandung untuk menjadi calon wali kota di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2024. Pada simulasi terhadap sebelas nama calon, elektabilitas dua di antaranya cukup tinggi, yakni Atalia Praratya (29,50%) dan Yana Mulyana (25,25%).
”Sementara itu, nama-nama lainnya berjarak cukup jauh, yakni Haru Suandharu (8,75%), Tedy Rusmawan (6,50%), M Farhan (4,75%), Siti Muntamah (4,75%), Nurul Arifin (3,00%), Aan Andi Purnama (2,50%), Ema Sumarna (1,50%), Erwin (1,50%), M Al-Haddad (1,00%). Sebanyak 11% responden belum menentukan pilihan calon wali kota,” ujar Yusa, Rabu, 22 Februari 2023.
Untuk nama calon wakil wali kota, pihaknya juga melakukan simulasi sebelas nama. Dua nama dengan elektibilitas cukup tinggi, yakni Irfan Hakim (18,75%) dan Atalia Praratya (16,25%). Sementara itu, nama-nama lainnya berjarak cukup jauh, yakni Siti Muntamah (8,75%), Hanan Attaki (8,50%), Tedy Rusmawan (7,25%), M Farhan (5,25%), Edwin Senjaya (3,75%), Erwin (2,75%), M Al-Haddad (2,75%), Ema Sumarna (2,50%), dan Aan Andi Purnama (2,25%). ”Pada simulasi calon wakil wali kota, terdapat 21,25% masyarakat yang belum menentukan pilihan,” ucapnya.
Perihal peta sebaran pilihan partai politik (parpol), Yusa menyampaikan, elektabilitas PKS paling tinggi dengan 25,75%. Disusul PDI-P (14,75%), Demokrat (11,50%), Golkar (10,25%), Gerindra (9,50%), dan Nasdem (6,00%). Sementara itu, parpol lainnya berada di bawah 5,00%. Perihal itu, sebanyak 11,50% masyarakat belum menentukan pilihan.
Ihwal latar belakang parpol yang dikehendaki masyarakat untuk menjadi Wali Kota Bandung berikutnya, kata Yusa, PKS kembali paling tinggi dengan 18%. Setelah itu, PDIP (8,25%), Demokrat (7,75%), Gerindra (7,00%), Golkar (5,25%), dan Nasdem (4,75%). Sementara itu, partai politik lainnya di bawah 3,00%. Sebanyak 41,75% responden belum menentukan pilihan.
”Berbagai kemungkinan masih bisa terjadi, mengingat Pemilu dan Pilkada serentak 2024 masih cukup lama. Akan tetapi, mengacu tendensi peta kekuatan politik terbaru akan mengarah pada beberapa figur sebagaimana yang terekam dalam hasil survei itu. Meskipun dinamika dan momentum politik yang akan terjadi ke depan, sangat berpotensi mengubah kekuatan calon masing-masing," tuturnya.***