Elektabilitas Atalia Praratya Mengungguli Yana Mulyana

- 22 Februari 2023, 23:46 WIB
ELEKTABILITAS Atalia Pra­ra­tya yang merupakan istri Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil  berada di atas Yana Mulyana, Wali Kota Bandung.  Hal itu berdasarkan ha­sil survei Lembaga Survei Polsight ten­tang Preferensi Ma­sya­ra­kat Kota Bandung da­lam Me­nyongsong Pemi­lih­an Wali Kota Bandung 2024.
ELEKTABILITAS Atalia Pra­ra­tya yang merupakan istri Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berada di atas Yana Mulyana, Wali Kota Bandung. Hal itu berdasarkan ha­sil survei Lembaga Survei Polsight ten­tang Preferensi Ma­sya­ra­kat Kota Bandung da­lam Me­nyongsong Pemi­lih­an Wali Kota Bandung 2024. /Black_Lens21/DOK "PR"

KORAN PR - Elektabilitas Atalia Pra­ra­tya mengungguli Yana Mul­yana, Wali Kota Bandung sa­at ini. Hal itu berdasarkan ha­sil survei Lembaga Survei Polsight ten­tang Preferensi Ma­sya­ra­kat Kota Bandung da­lam Me­nyongsong Pemi­lih­an Wali Kota. Bandung Tahun 2024.

Direktur Eksekutif Polsight, Yusa Djuyandi memaparkan, survei berlangsung pada 7-14 Februari 2023. Sur­vei menggunakan me­to­de stratified-systematic random sampling. Sampel da­lam survei sebanyak 400 responden, tersebar pada 30 kecamatan dengan 40 kelurahan. Pemilihan sampel secara acak proporsional de­ngan margin of error kurang lebih 4,89% pada ting­kat kepercayaan 95%.

Pihaknya mencantumkan sejumlah nama tokoh yang tengah menjadi pembicaraan masyarakat Kota Bandung untuk menjadi calon wali kota di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2024. Pada simulasi terhadap sebelas nama calon, elektabilitas dua di antaranya cukup tinggi, yakni Atalia Praratya (29,50%) dan Yana Mulyana (25,25%).

”Sementara itu, nama-nama lainnya berjarak cukup jauh, yakni Haru Suandharu (8,75%), Tedy Rusmawan (6,50%), M Farhan (4,75%), Siti Muntamah (4,75%), Nurul Arifin (3,00%), Aan Andi Purnama (2,50%), Ema Su­marna (1,50%), Erwin (1,50%), M Al-Haddad (1,00%). Sebanyak 11% res­ponden belum menentukan pilihan calon wali kota,” ujar Yusa, Rabu, 22 Februari 2023.

Untuk nama calon wakil wali kota, pihaknya juga me­lakukan simulasi sebelas nama. Dua nama dengan elektibilitas cukup tinggi, yakni Irfan Hakim (18,75%) dan Ata­lia Praratya (16,25%). Sementara itu, nama-nama lainnya berjarak cukup jauh, yakni Siti Muntamah (8,75%), Hanan Attaki (8,50%), Tedy Rusmawan (7,25%), M Farhan (5,25%), Edwin Senjaya (3,75%), Erwin (2,75%), M Al-Haddad (2,75%), Ema Sumarna (2,50%), dan Aan Andi Purnama (2,25%). ”Pada simulasi calon wakil wali kota, ter­dapat 21,25% masyarakat yang belum menentukan pilihan,” ucapnya.

Perihal peta sebaran pilih­an partai politik (parpol), Yusa me­nyampaikan, elektabilitas PKS paling tinggi de­ngan 25,75%. Disusul PDI-P (14,75%), Demokrat (11,50%), Golkar (10,25%), Gerindra (9,50%), dan Nasdem (6,00%). Sementara itu, parpol lainnya berada di ba­wah 5,00%. Perihal itu, seba­nyak 11,50% masyarakat be­lum menentukan pilihan.

Ihwal latar belakang parpol yang dikehendaki ma­sya­rakat untuk menjadi Wali Ko­ta Bandung berikutnya, kata Yusa, PKS kembali pa­ling tinggi dengan 18%. Setelah itu, PDIP (8,25%), De­mok­rat (7,75%), Gerindra (7,00%), Golkar (5,25%), dan Nasdem (4,75%). Sementara itu, partai politik lainnya di bawah 3,00%. Sebanyak 41,75% responden belum menentukan pilihan.

”Berbagai kemungkinan masih bisa terjadi, mengingat Pemilu dan Pilkada serentak 2024 masih cukup lama. Akan tetapi, mengacu tendensi peta kekuatan politik terbaru akan mengarah pada beberapa figur sebagaimana yang terekam dalam hasil survei itu. Meskipun dinamika dan momentum politik yang akan terjadi ke depan, sangat berpotensi mengubah kekuatan calon masing-masing," tuturnya.***

Editor: Eri Mulyani Mubarok


Tags

Terkini

x