Guru SLB Tagih Janji soal Hibah Lahan, Mensos Sujud

- 22 Februari 2023, 02:42 WIB
MENTERI Sosial Tri Rismaharani menyerahkan bantuan donatur untuk pengobatan PM di Jabar. Pemberian donasi untuk akomodasi dan pengobatan penerima manfaat dari Kementerian Sosial dan Kitabisa.com di Sentra Wyata Guna, Kota Bandung, Selasa, 21 Februari 2023.
MENTERI Sosial Tri Rismaharani menyerahkan bantuan donatur untuk pengobatan PM di Jabar. Pemberian donasi untuk akomodasi dan pengobatan penerima manfaat dari Kementerian Sosial dan Kitabisa.com di Sentra Wyata Guna, Kota Bandung, Selasa, 21 Februari 2023. /ANTARA

BANDUNG, (PR).-
Sejumlah staf dan guru SLB Negeri A Pajajaran Kota Bandung mendesak Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharani untuk memenuhi janjinya yang akan meng­hibahkan lahan milik Kementeri­an Sosial (Kemensos) yang kini digunakan sebagai sekolah siswa tunanetra. Karena tidak bisa memenuhinya, Mensos pun bersujud di hadapan seorang guru, Selasa, 21 Februari 2023 pagi.

Kejadian itu berawal dari kunjungan Risma--sapaan karib Mensos--ke Balai Wya­ta Guna di Jalan Pajajaran, Kota Bandung, untuk memberikan bantuan kepada ma­syarakat kurang mampu dan para difabel. Risma pun me­ngunjungi se­buah kafe yang dikelola oleh para penyandang disa­bilitas tunanetra. Dia pun me­lihat-lihat ta­naman yang dibudidayakan oleh para difabel.

Saat berbincang dengan se­­jumlah penyandang disa­bilitas, guru perwakilan SLB Negeri A Pajajaran menagih janji Risma. Diketahui janji tersebut adalah meng­hi­bah­kan lahan milik Kemensos yang kini digunakan sebagai sekolah siswa tuna netra.

Namun menurut Risma, ren­cana pemberian hibah itu tidak dapat dilakukan. Sebagai gantinya, bangunan sekolah tersebut akan diperbaiki dan ditambah ruang kelasnya. ”Mau diperbaiki. Nanti pas perbaikan, tolong dia­man­­kan, soalnya banyak yang tunanetra,” imbuhnya.

Tawaran Risma itu ternyata ditolak. Beberapa penyandang disabilitas tetap meng­inginkan agar Kemensos meng­­hibahkan lahan itu. Tri, salah seorang guru tunanetra menegaskan kepada Risma bahwa permintaan hibah tersebut bukan untuk ke­­­­pentingan pribadinya.

”Ter­­kait itu, waktu itu Ibu pernah janji menghibahkan ini (lahan). Kita juga bukan untuk kepentingan pribadi Bu. Tolong direalisasikan,” ujar Tri.

Risma pun menimpali guru tersebut, dengan menegaskan bahwa pemberian hibah sulit dilakukan karena po­sisi tanahnya berada di te­ngah. ”Ini susah, karena ta­nahnya ada di tengah gini. Sa­ya enggak bisa. Masalahnya apa? Sama-sama (milik) negaranya, makanya tadi yang penting saya bisa perbaiki. Ini kafe juga kami ba­ngun untuk disabilitas. Ma­ka­nya Bu, kata saya kita ber­bagi,” ujarnya.

Selain Tri, sejumlah staf lain turut mendesak Risma agar memenuhi janjinya untuk menghibahkan lahan se­kolah milik Kemensos tersebut. Namun, Risma tetap ti­dak bisa hingga akhirnya man­­tan Wali Kota Surabaya itu bersujud di kaki salah sa­tu guru tunanetra. ”Saya sujud,” ujar Risma, sambil lang­­sung bersujud ke kaki pengajar itu.

Halaman:

Editor: Eri Mulyani Mubarok


Tags

Terkini