Kali Ketiga Pengusulan Jadi Kesempatan Terakhir Dapat Gelar Pahlawan Nasional Bagi Inggit Garnasih

- 17 Februari 2023, 15:09 WIB
PENGUSULAN Pahlawan Nasional di Hotel Homann Bandung pada Jumat 17 Februari 2023
PENGUSULAN Pahlawan Nasional di Hotel Homann Bandung pada Jumat 17 Februari 2023 /Novianti Nurulliah/

KORAN PR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah dua kali mengusulkan Inggit Garnasih sebagai calon pahlawan nasional pada Kementerian Sosial RI pada tahun 2008 dan 2012 silam. Tahun 2023 atas masyarakat pengusulan tersebut mencuat dan Pemprov Jabar pun melakukan penelitian dan pengkajian kembali.

Untuk diketahui, kali ketiga pengusulan gelar pahlawan nasional menjadi kesempatan terakhir bagi salah seorang tokoh yang diusulkan pemerintah daerah pada pusat. Dengan demikian tahun ini menjadi penentuan bagi Pemprov Jabar yang mengusulkan Inggit untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional.

"Hari ini adalah hari lahir bu Inggit, kebetulan ada dorongan dari pusat untuk memproses sebuah administrasi yang sebenarnya di hati kita Bu Inggit itu pahlawan nasional hanya tetap ada dokumen dan seremoni agar hak pemberian gelar pahlawan untuk Bu Inggit dipenuhi oleh bangsa dan negara," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam pembukaan Seminar Nasional Pengusulan Calon Pahlawan Nasional Inggit Garnasih di Hotel Homann, Kota Bandung, Jumat 17 Februari 2023.

Dikatakan Ridwan Kamil, pengusulan Inggit kali ini merupakan pengusulan terkahir.

"Menurut UU karena kini kali ketiga, mudah-mudahan di jendela terkahir kebanggaan Jabar bisa diloloskan. Walaupun saya paham di sana antrean panjang sementara yang diumumkan presiden terbatas pertahun termasuk kejaksaan agung. Oleh karena itu kita harus semangat," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menuturkan, Inggit Garnasih diusulkan sebagai pahlawan nasional atas jasa-jasanya mendukung perjuangan Soekarno.

"Bu Inggit kita anggap sangat-sangat berjasa, karena pada saat Bung Karno dipenjara baik di Banceuy maupun Sukamiskin itu kan lagi terpuruk-terpuruknya dalam perjuangan, dan di Ende juga. Itu yang menemani Ibu inggit," ucapnya.

"Dan definisi bukan hanya menemani, tapi berkorban harta benda. Jadi bu inggit sampai harus jual harta, kemudian membuat usaha bikin bedak, bedaknya dijual untuk membeli makanan. Dan buku yang membuat Bung Karno akhirnya bangkit lebih pintar lebih cerdas luar biasa. Ujungnya akhirnya terjadi pergerakan, pergerakan terjadi kemerdekaan," ujarnya melanjutkan.

Dari kemerdekaan, kata dia, rakyat Indonesia sekarang bisa menikmati kemajuan yang dirasakan hari ini. "Ya ini kali ketiga, secara aturan maksimal 3 kali, kita doakan aja di kali ketiga ini lolos," tuturnya.

Ketika ditanyakan soal keyakinan Inggit dapat diloloskan, Ridwan Kamil enggan berandai-andai.

Halaman:

Editor: Mochammad Iqbal Maulud


Tags

Terkait

Terkini