Network
KORAN PR - Sempat menjadi kontestan ajang pencarian bakat, kemudian berada di balik layar dunia musik, Ranna Phasupaty memutuskan untuk tampil di depan. Musisi asal Yogyakarta ini merilis single perdana "Senja Tanpa Jingga". Lagu itu telah ditulis Ranna sejak lama berdasarkan pengalaman pribadinya.
"Lagu ini bercerita tentang sepasang kekasih yang akhirnya sepakat berpisah. Lagu ini terinspirasi dari kisah percintaan saya. Dulu panggilan sayang dia itu Jingga, sedangkan dia panggil saya Senja. Singkatnya, Jingga minta berpisah karena ada lelaki lain yang membuat dia bahagia," kata Ranna, baru-baru ini.
Kendati berkisah tentang kegagalan, lagu ini dikemas dengan aransemen pop folk yang manis. Ranna menginginkan pesan yang ada dalam lagu tersebut yaitu cinta terkadang tak harus memiliki, bisa lebih mengena ke pendengar. Menurut dia, pada akhirnya kebahagiaan akan menemukan jalannya sendiri meskipun berat untuk melepaskan.
Walaupun sudah menulis banyak lagu sendiri, dalam pembuatan lagu "Senja Tanpa Jingga", dirinya dibantu oleh Alnando Merdeka dan Dansky Heyho. Mereka turut andil dalam penulisan lirik serta aransemen.
Ranna menyebutkan, dia menjalani proses workshop selama tiga hari di sebuah vila di Yogyakarta. Ada tiga lagu yang tercipta saat itu, dan lagu "Senja Tanpa Jingga" adalah salah satunya.
"Saat rekaman saya take vocal berkali-kali, karena saya diminta untuk bernyanyi dengan suasana yang paling ringan dan dengan perasaan yang lebih ikhlas. Jadi perasaan menerimanya harus ada saat menyanyikan lagu ini. Untuk musiknya kami bikin simple, karena untuk menggambarkan penerimaan, rasanya cukup sederhana saja," tutur Ranna.
Pemilik nama lengkap Tofan Phasupatyrana ini hijrah dari Yogyakarta ke Jakarta pada 2013. Kendati tak menjadi juara The Voice Indonesia, dia melanjutkan mimpinya di dunia musik. Ranna sempat menjadi guru vokal di Yovie Music School dan pernah bekerja sebagai music engineer yang terlibat dalam produksi musik beberapa penyanyi antara lain Duo Serigala, Italiani, dan Ayuenstar. ***
