Meta Maulida Damayanti : Peneliti Pemula Terbaik

- 28 Maret 2023, 08:42 WIB
Meta Maulida Damayanti
Meta Maulida Damayanti /

KORAN PR - Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (Unisba) Meta Maulida Damayanti (43) dianugerahi sebagai peneliti pemula terbaik dalam ajang Research and Community Service Expo, yang diadakan Unisba, awal Maret lalu. Meneliti menjadi sarana bagi dia untuk mencoba mengembangkan hal baru dalam ilmu kedokteran.

Meta tertarik untuk fokus meneliti bahan-bahan alam sebagai obat. Dalam penelitian terbarunya, dia meneliti kayu manis sebagai penyembuh luka di bibir. Bahan itu telah diujicoba kepada tikus dan terbukti menyembuhkan luka bibir tikus lebih cepat. Zat cinnamal­dehyde yang terkandung dalam kayu manis berperan sebagai antibakteri dan antiinflamasi sehingga luka bisa cepat menutup.

Ke depan, penelitian ini akan dikembangkan ke tahap uji coba laboratorium dan uji coba kepada manusia. Selain kayu manis, Meta juga pernah menguji coba ubi ungu untuk berbagai terapi penyakit. Penelitiannya saat ini pada tahap mencari tahu dosis ubi ungu yang aman untuk terapi penyakit.

Menurut Meta, bahan alam potensial dikembangkan untuk obat. Dalam Alquran pun banyak tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

"Saya tertantang untuk eksplor kandungan alam yang berpotensi obat. Kita banyak obat berbasis kimia, pasti ada material lain yang minim efeknya," kata Meta, belum lama ini.

Selain itu, kegiatan penelitian dilakukan Meta untuk bisa bermanfaat kepada masyarakat. Saat penelitian, dia merangkul masyarakat sehingga mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat.

Saat meneliti, dia menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya, terkait fasilitas penelitan di Indonesia yang belum maksimal. Dari rekan-rekannya yang berada di luar negeri, dia mendengar bahwa fasilitas laboratorium di luar negeri lebih lengkap dan canggih. Termasuk perlakuan kepada hewan percobaan lebih baik di luar negeri. Sementara, perlakuan terhadap hewan percobaan di Indonesia terbatas, meski telah sesuai standar dan prosedur.

Meskipun menghadapi tantangan, Meta tetap senang meneliti karena baginya seorang dosen harus mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tugas dosen bukan hanya mengajar, tetapi juga meneliti dan mengabdi kepada masyarakat. Dengan meneliti, dia juga belajar banyak hal dalam ilmu kedokteran.

Unisba pun, kata Meta, mendukung para dosen untuk meneliti. Salah satu bentuk dukungannya yakni membiayai biaya publikasi Scopus yang bisa mencapai puluhan juta rupiah. ***

Editor: Moh. Arief Gunawan


Tags

Terkini

x