Network
KORAN PR - Takluk dan cemburu menjadi benang merah single teranyar musisi Rayhan Noor. Mengusung judul "Dari Balik Jendela", dia bercerita tentang dua pilihan yang dihadapi manusia, yaitu mengutuk dunia atau menjalin perdamaian.
Rayhan mengungkapkan, dia mendapat inspirasi untuk menggarap "Dari Balik Jendela" pada akhir 2020. Ketika itu, dia berada di momentum yang menjadi titik terendahnya sebagai seorang musisi. Di tengah kontemplasinya, Rayhan menyadari sesuatu mengenai perjalanan hidupnya yang kemudian mengubah perspektifnya mengenai gelap terangnya dunia.
"Saya menyadari fakta yang cukup memilukan, bahwa terlepas dari pasang surut yang telah saya hadapi, ternyata dunia tetap terus berjalan. Dari kesadaran tersebut, saya pun kesulitan menyangkal rasa putus asa, termasuk juga rasa insecure dan rasa cemburu terhadap dunia di sekeliling saya," kata Rayhan, belum lama ini.
Rayhan membutuhkan waktu dua tahun untuk menciptakan manifestasi atas kegelapan hatinya dalam bentuk karya musik. Single "Dari Balik Jendela" menjadi wujud artikulasi sudut pandang Rayhan terhadap gelap yang dia rasakan dalam sukmanya dan terang yang dia saksikan dari balik jendelanya.
Menurut Rayhan, "Dari Balik Jendela" adalah pergumulan dia dengan benak kelam yang mencoba membuat dia percaya bahwa dunia telah melupakan dirinya. Sekeras apa pun dia berusaha, dia tidak akan bisa meniru sukacita dunia dan semua orang yang mengisi hidupnya. Akan tetapi, pada akhirnya, Rayhan juga ingin berpesan bahwa di tengah kegelapan tersebut, haruslah kita yang kemudian membawa terang.
"Lagu 'Dari Balik Jendela' adalah salah satu jenis karya yang tidak bisa dilahirkan oleh musisi lain, kecuali oleh saya sendiri. Pada akhirnya, ini adalah kisah saya. Itu artinya hanya saya yang bisa sepenuhnya memahami bagaimana cara menyuguhkan emosi yang saya rasakan ini ke telinga pendengarnya,"ujar Rayhan.
Rayhan menyebutkan, "Dari Balik Jendela" akan menjadi bagian dari album perdananya, "Menjelang Tiga Puluh" yang akan dirilis Juni 2023. Album "Menjelang Tiga Puluh" akan menjadi roman autobiographical sang musisi yang hendak menyongsong babak baru dalam hidupnya.
"Album ini adalah catatan hidup saya sepanjang satu dekade terakhir. Rentetan self-realization yang kemudian berhilir pada tujuan hidup yang, ternyata, sangatlah sederhana," ujar Rayhan. ***
