Lia Muliawaty : Mental dan Komitmen Kuat

- 22 Februari 2023, 22:05 WIB
/

KORAN PR - Rabu, 22 Februari 2023 menjadi tanggal bersejarah bagi Profesor Dr Lia Muliawaty Msi. Gelar tertinggi sebagai tenaga pendidik yaitu sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan kini resmi melekat pada perempuan berusia 53 tahun itu.

Lia menjadi bagian dari deretan 27 guru besar di Unpas, yang merupakan perguruan tinggi swasta dengan jumlah guru besar terbanyak di LLDIKTI Wilayah IV. Suasana haru pun menyelimuti pengukuhan dirinya sebagai guru besar, disaksikan keluarga tercinta dan civitas akademika Unpas.

"Memang menjadi guru besar tidak mudah, perlu niat dan manajerial yang tinggi karena kita dihadapkan dengan berbagai tugas. Menghadapinya perlu mental yang kuat dan komitmen yang kuat untuk menghadapi semua kondisi yang tidak mudah seorang wanita jalankan," kata Lia, seusai pelantikan.

Diakui Lia, dalam proses meraih prtedikat guru besar, dirinya didukung penuh oleh keluarganya yang telah memberikan ruang dan waktu untuk fokus mengerjakan tugas-tugasnya. "Saya melakukan itu semua atas izin keluarga yaitu anak dan suami. Kalau itu tidak ada saya rasa sulit," ujarnya

Menurut dia, tantangan paling besar yang dia hadapi selama meraih gelar guru besar tersebut yaitu bagaimana kompetensi dipertaruhkan dalam sebuah artikel yang diuji oleh reviewer yang tidak dikenal olehnya pribadinya. Namun, ketika surat keputusan guru besar tersebut terbit Jumat pekan lalu, semua pengorbananya itu pun terbayar dengan kebahagiaan.

"Perasaan luar biasa karena prosesnya tidak semudah yang kita bayangkan. Saya melalui proses yang terbilang unik karena ditempuh sejak 2018. Saat itu, FISIP membantu sepenuhnya. Dibilang sulit tidak, tapi harus dilakukan dan persyaratannya dipenuhi. Hal itu tak mudah," tuturnya.

Yang pasti, lanjut dia, perasaan ketika SK itu terbit luar biasa, sulit diungkapkan karena awalnya bukan cita-cita. Namun, setelah jadi tenaga pendidik , cita-cita itu muncul.

"Setelah turun SK yang dipikirkan adalah awal kehidupan saya yang baru. Setelah jadi guru besar bukan terdiam tapi tantangannya luar biasa ternyata. Saya pun berharap para tenaga pendidik bisa semangat untuk menulis dan melahirkan karya-karya yang terbit di jurnal nasional dan internasional agar ilmu kita terpublikasi di Indonesia maupun di luar negeri. Semakin banyak jabatan akademik maka semakin unggul lembaga yang menghasilkan tenaga pendidik yang lebih kompeten dan profesional," tuturnya.***

Editor: Moh. Arief Gunawan


Tags

Terkini

x