Tenaga Ahli Kelistrikan Dibutuhkan, Indonesia Punya Peluang Besar

- 27 Maret 2023, 20:51 WIB
Kunjungan Kemendikbudristek dan perusahaan swasta ke Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI), Cimahi.
Kunjungan Kemendikbudristek dan perusahaan swasta ke Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI), Cimahi. /Dok Kemendikbudristek

Dalam penerapan program, pengembangan profesional dipimpin oleh seorang ahli Perancis. Sedangkan untuk kurikulum, diselaraskan dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Prancis dan Kemendikbudristek sudah menjalin kerja sama di bidang pendidikan selama lebih dari 50 tahun. Kerja sama yang terjalin dalam kurun waktu tersebut membawa dampak positif yang luar biasa.

Salah satunya diwujudkan melalui kemitraan dengan Schneider Electric yang berinvestasi pada pendidikan vokasi di Indonesia sejak enam tahun lalu. Kerja sama kolektif ini telah merevitalisasi 184 perangkat pelatihan laboratorium SMK. Hasil revitalisasi tersebut berdampak pada 24.800 siswa, 402 guru, dan teknisi yang kini sudah terlatih.

Investasi

Dalam paparannya, perwakilan dari Schneider Electric Group, Gwenaelle mengatakan bahwa pihaknya telah berinvestasi training kit senilai Rp 10 miliar pada fasilitas Center of Excellence di Cimahi yang digunakan untuk membiayai training kit 40 SMK.

“Schneider Electric Global berambisi untuk melatih 1 juta pemuda dalam manajemen energi, otomasi, dan semua soft skills yang relevan untuk mengatasi tantangan di masa depan dan Indonesia adalah CoE terbesar yang kami investasikan dari 11 CoE di dunia,” kata Gwenaelle dalam sambutannya.

Sejalan dengan tersebut, Kedutaan Prancis turut mendukung CoE secara penuh. Stephane Dovart selaku Konselor Kedutaan Prancis mengatakan bahwa Indonesia memiliki kekuatan dalam bidang industri dan ekonomi. Apalagi dengan jumlah SMK yang cukup banyak, sekitar 14.000.

“Hal itu menandakan sumber daya manusia Indonesia yang banyak dan dapat dilakukan pelatihan untuk meningkatkan kualitasnya,” ungkap Stephane.

Baca Juga: Bertemu Dubes RRT, Menaker Ingin Kembangkan pelatihan Perawatan Mobil Listrik

Di sisi lain, Kepala BBPPMPV BMTI, Supriyono, menyambut berbagai bentuk investasi yang diberikan oleh Schneider Electric Global. Menurutnya, dengan fasilitas yang lengkap, BBPPMPV BMTI menjadi tempat pelatihan yang ideal bukan hanya untuk siswa dan guru SMK di Indonesia, tetapi juga untuk teknisi yang berasal dari luar negeri, seperti Thailand, Malaysia, dan negara Asia Tenggara lainnya.

Kegiatan terus berlanjut dengan tur fasilitas CoE yang dipresentasikan oleh perwakilan siswa SMKN 1 Ciawi dan pihak Schneider Electric. Berbagai alat yang dipresentasikan adalah automation solution factory, beverage mixing and filling process.

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini

x