Pemprov Siap Relokasi SMAN 8 Garut

- 20 Maret 2023, 14:54 WIB
SEKRETARIS Dinas Pendidikan Yesa Sarwedi usai menghadiri diskusi Gaspol PWI Pokja Gedung Sate di Citarum Hotel, Kota Bandung, Senin 20 Maret 2023.
SEKRETARIS Dinas Pendidikan Yesa Sarwedi usai menghadiri diskusi Gaspol PWI Pokja Gedung Sate di Citarum Hotel, Kota Bandung, Senin 20 Maret 2023. /Istimewa/

Sebelumnya, pihak SMAN 8 Garut resah akibat belum adanya kepastian terkait jadi tidaknya lokasi sekolah terkena dampak pembangunan Jalan Tol Getaci, saat ini telah sampai ke Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Diharapkan hal ini bisa membantu pihak sekolah untuk segera mendapatkan kepastian.

"Tadi pagi saya bertemu dengan Pak Gubernur dan saya telah informasikan terkait permasalahan yang dialami pihak SMAN 8 Garut kepada beliau", ujar anggota Komisi V DPRD Jabar, Enjang Tedi, Jumat 17 Maret 2023.

Menurut Enjang, gubernur pun menanggapi hal itu dengan sangat baik. Bahkan ia berjanji untuk mencarikan solusi terkait permasalahan yang saat ini dialami SMAN 8 yang kemungkinan harus tergusur yang merupakan dampak pembangunan Jalan Tol Getaci.

Pihaknya tutur Enjang Tedi, berharap agar gubernur bisa benar-benar mencarikan solusi terkait permasalahan yang dihadapi SMAN 8. Salah satunya terkait adanya kepastian jadi tidaknya lahan sekolah tersebut dijadikan bagian dari ruas jalan tol.

"Seperti yang kita ketahui, saat ini pihak SMAN 8 Garut sedang menunggu kepastian terkait nasib sekolahan mereka. Sebelumnya mereka mendapatkan pemberitahuan jika sekolah mereka terdampak proyek pembangunan Jalan Tol Getaci", katanya.

Namun sampai saat ini imbuh Enjang, pihak sekolah belum juga menerima informasi lanjutan terkait kepastiannya. Hal ini menyebabkan proses pembangunan di sekolah tersebut menjadi terhambat akibat adanya kekhawatiran yang dirasakan pihak sekolah.

Padahal berdasarkan penuturan pihak sekolah, kata Enjang, sudah direncanakan pengembangan pembangunan sejumlah sarana di sekolah yang berlokasi di wilayah Desa Pasanggrahan, Kecamatan Cilawu itu. Namun setelah mendapat informasi jika sekolah itu terdampak pembangunan jalan tol, maka pihak sekolah pun tak berani melaksanakan pembangunan.

"Ada sejumlah sarana yang masih harus dibangun di sekolah itu, salah satunya masjid. Namun pihak sekolah tak berani untuk melanjutkan pembangunan karena takut suatu saat nanti sekolah harus benar-benar direlokasi, kan apa yang sudah dibangun jadi mubazir", katanya.

Adanya ketidakpastian ini, ungkap Enjang, juga sedikit banyak telah menimbulkan keresahan pihak orang tua siswa. Mereka khawatir jika lokasi sekolah akan dipindahkan ke tempat yang lebih jauh dan sulit dijangkau.

Disampaikan Enjang, kondisi seperti ini dikhawatirkan akan berpengaruh juga terhadap menurunnya minat orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya di SMAN 8. Ini juga akibat adanya kekhawatiran lokasi sekolah akan dipindahkan ke lokasi yang lebih jauh.

Halaman:

Editor: Mochammad Iqbal Maulud


Tags

Terkini

x