Empat SD di Cimahi Jadi Pilot Project Perkuatan Bangunan Sekolah Tahan Gempa untuk Mitigasi Bencana

- 6 Maret 2023, 19:16 WIB
Empat SD di Kota Cimahi menjadi pilot project perkuatan bangunan sekolah tahan gempa sebagai bagian mitigasi bencana. *
Empat SD di Kota Cimahi menjadi pilot project perkuatan bangunan sekolah tahan gempa sebagai bagian mitigasi bencana. * /RIRIN NF

KORAN PR - Empat sekolah dasar di Kota Cimahi menjadi pilot project perkuatan bangunan sekolah tahan gempa. Hal itu menjadi bagian dari mitigasi bencana gempa untuk menekan dampak merugikan akibat bencana yang bisa menimpa masyatakat.

Pekerjaan Perkuatan Bangunan Sekolah merupakan bagian dari program New Southbound Policy dari Pemerintah Taiwan untuk memperkuat kerjasama antara Taiwan dan negara-negara ASEAN yang bersifat non-profit. Khusus untuk Indonesia, kerjasama ini difokuskan pada peningkatan/perkuatan kapasitas struktur bangunan sekolah terhadap bahaya gempa.

Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu Dinas Pendidikan Kota Cimahi sebagai pemilik bangunan, National Center for Research on Earthquake Engineering (NCREE) Taiwan sebagai perwakilan pemerintah Taiwan dalam pelaksanaan dan pengawasan program, Asosiasi Ahli Rekayasa Gempa Indonesia (AARGI) sebagai partner lokal Indonesia dalam pelaksanaan dan pengawasan program terutama pada fase survei dan desain, PT Mitra Nusantara Konstruksi sebagai partner lokal dan kontraktor dalam pelaksanaan program terutama pada fase konstruksi, dan Taiwan Business Association Cabang Bandung sebagai partner lokal Indonesia dalam pelaksanaan program terutama pada fase konstruksi.

Kepala Disdik Kota Cimahi Harjono mengatakan, proyek tersebut sebetulnya sudah diawali sejak dua tahun lalu. "Saya mendapat kontak dari AARGI untuk melaksanakan project ini. Hari ini menjadi penanda dimulainya program perkuatan bangunan sekolah di Kota Cimahi," ujarnya ditemui di SDN Cipageran Mandiri Jalan Cipageran Kota Cimahi, Senin 7 Maret 2023.

Kegiatan diawali dengan survei ke puluhan sekolah, lalu mengerucut hingga 15 sekolah dan akhirnya terpilih empat sekolah. Yaitu SDN Cipageran Mandiri 1, SDN Pambudi Dharma, SDN Sindangsari, dan SDN Cibeber Mandiri 1.

"Tidak asal dalam menentukan sekolah yang jadi bagian dari pilot project, tapi lengkap dengan kajian potensi kegempaannya. Seperti di SDN Cipageran Mandiri 1 ini, termasuk sekolah paling dengan dengan kawasan Sesar Lembang," ucapnya.

Pekerjaan diperkirakan berlangsung selama tiga bulan. Selama projek berlangsung, sekolah akan mengatur penggunaan ruang kelas agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak terkendala.

"Kami menyambut baik bantuan ini di tengah ancaman potensi bencana gempa di Kota Cimahi. Ke depan, diharapkan akan jadi program berkelanjutan bagi bangunan sekolah lain di Kota Cimahi agar lebih aman dari dampak gempa," ungkapnya.

Ketua AARGI Prof. Ir. I Wayan Sengara, MSCE., MSEM., Ph.D mengatakan, AARGI yang terbentuk sejak tahun 2000 salah satunya fokus pada promosi bangunan sekolah tahan gempa.

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah