Agar Melek Digital, Para Lansia Belajar Literasi Digital di Fikom Unisba

- 6 Maret 2023, 08:36 WIB
 Sebanyak 110 orang pralansia dan lansia berkumpul bersama di aula Universitas Islam Bandung (Unisba) untuk mengikuti kegiatan pelatihan Akademi Digital Lansia (ADL) Tular Nalar Mafindo. *
Sebanyak 110 orang pralansia dan lansia berkumpul bersama di aula Universitas Islam Bandung (Unisba) untuk mengikuti kegiatan pelatihan Akademi Digital Lansia (ADL) Tular Nalar Mafindo. * /Dok Unisba

KORAN PR - Sebanyak 110 orang pralansia dan lansia berkumpul bersama di aula Universitas Islam Bandung (Unisba) untuk mengikuti kegiatan pelatihan Akademi Digital Lansia (ADL) Tular Nalar Mafindo.


Acara yang digagas oleh tim pengajar mata kuliah media literasi Fikom Unisba yang berjumlah 12 orang ini dibuka oleh Prof. Dr. Atie Rachmiatie, dekan Fikom Unisba.


Dalam sambutannya, Atie menyampaikan bahwa saat ini para lansia juga harus melek digital, karena banyak lansia yang juga menggunakan smartphone. Tetapi belum sepenuhnya memahami apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama berinteraksi dengan smartphone tersebut.


Atie juga mengatakan bahwa pentingnya pelatihan literasi digital adalah untuk menghindari para lansia dari berbagai kejahatan yang muncul di dunia digital.


Acara yang berlangsung dari pagi hingga siang hari ini melibatkan para lansia kelompok pengajian di sekitaran Kecamatan Bandung Wetan yang berlokasi di sekitar kampus Unisba. Sebagian besar peserta adalah ibu-ibu pengajian di Masjid Al Asy’ari Unisba.

Sepanjang pelatihan, ibu-ibu dibagi dalam sepuluh kelompok kecil dan ditemani oleh seorang fasilitator yang merupakan dosen Media Literasi dibantu oleh beberapa asisten lab simulasi Fikom Unisba.

Materi yang dipilih dalam pelatihan ini adalah tentang aplikasi percakapan, karena saat ini aplikasi percakapan menjadi sering menjadi “pintu masuk” bagi kejahatan-kejahatan di dunia digital termasuk menjadi media bagi penyebar hoaks.


Mutia Umar.,M.Si yang menjadi penanggung jawab acara menyampaikan bahwa diharapkan melalui materi ini para lansia bisa mengerti bagaimana proses pengaplikasian sederhana dari beragam fitur aplikasi percakapan dan bagaimana pentingnya menjaga etika selama menggunakannya.


Sementara Dr. Rita Gani yang merupakan koordinator nasional ADL Tular Nalar Mafindo mengatakan bahwa ada empat materi dalam ADL yakni aplikasi percakapan, akses aman, Youtube dan media social serta ekonomi digital. Ke empat materi ini merupakan bagian-bagian penting yang sejatinya harus diketahui oleh para lansia dalam interaksinya diruang digital.


Sebagai salah satu inisiator kegiatan literasi digital, pada tahun 2022-2023 ini Tular Nalar mempunyai dua program unggulan yakni Akademi Digital Lansia yang membidik sasaran para lansia dan Sekolah Kebangsaan dengan sasaran peserta para pemuda yang menjadi pemilih pemula pada pemilu mendatang.


Kegiatan pelatihan yang juga didukung oleh Google.org ini diadakan di 37 provinsi di tanah air, baik oleh organisasi Mafindo maupun mitra lainnya seperti JRKI, komunitas digital, dan kalangan kampus seperti Fikom Unisba.


Proses kegiatan ini berlangsung seru dan penuh semangat karena disampaikan dengan cara micro teaching atau kelompok kecil. Sekelompok peserta yang dibimbing oleh seorang fasilitator dengan aktifnya bercerita dan berdiskusi tentang berbagai kasus yang berhubungan dengan aplikasi percakapan, baik yang berkaitan tentang bentuk dan cara menggunakannya, manfaat aplikasi percakapan bagi kehidupan dan juga tentang berbagai kasus yang terjadi melalui aplikasi percakapan.


Pada sesi ini, umumnya pralansia dan lansia memiliki cerita-cerita seru yang berkaitan dengan pengalaman menggunakan aplikasi percakapan seperti WhatsApp, ini menyebabkan diskusi menjadi hangat.

Cek fakta

Selain itu, para peserta juga diajak untuk mengenal bagaimana mengecek berbagai fakta yang ada melalui chatbot Kalimasada Mafindo yang mudah digunakan.


Banyak lansia yang baru mengetahui tentang cara mengecek fakta ini dan mencoba mempraktikkan dengan menggunakan beberapa kata kunci atas berita hoaks yang telah terjadi.


Dari 110 peserta, terdapat beberapa orang peserta pelatihan yang tidak menggunakan smartphone, tetapi mereka tetap terlibat aktif karena materi yang dibahas sangat dekat dengan keseharian mereka.


Diskusi dan aktivitas penyampaian pendapat berlangsung seru sepanjang 180 menit acara. Tak jarang fasilitator harus mengingatkan waktu yang sudah selesai dan bersiap pada segmen berikutnya.


Antusias para peserta pelatihan akademi digital lansia ini disampaikan dalam beragam testimoni di akhir acara. Umumnya mereka sangat senang terlibat pelatihan ini dan berharap agar Fikom Unisba bisa mengadakan kegiatan ini secara rutin dan melibatkan lebih banyak peserta, karena ada beberapa peserta yang datang tidak bisa masuk mengingat keterbatasan kuota pelatihan yang disesuaikan dengan jumlah fasilitator.


Seperti yang disampaikan oleh Eti dari Majlis Taklim RW 16 yang mengatakan bahwa melalui pelatihan ini, ia jadi tahu tentang chatbot Kalimasada dan juga tahu cara memfilter agar foto/video atau dokumen yang dikirim melalui aplikasi percakapan tidak terunduh semuanya.

Lansia dan pralansia yang bersemangat hingga akhir acara juga mengucapkan terima kasih pada para fasilitator yang bisa menyampaikan materi dengan baik dan mudah dimengerti. Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan ini, para lansia dan pra lansia menjadi melek digital.***

 

Editor: Kismi Dwi Astuti

Sumber: Rilis


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah