Sakola Kembara, Sekolah Gratis untuk Anak Desa di Pelosok Bandung Barat Bentukan Mahasiswa ITB

- 27 Februari 2023, 19:12 WIB
Beberapa mahasiswa Institut Teknologi Bandung mengajarkan siswa SMA dan MA secara gratis di Kabupaten Bandung Barat, beberapa waktu lalu. Sekolah gratis itu mereka beri nama Sakola Kembara.*
Beberapa mahasiswa Institut Teknologi Bandung mengajarkan siswa SMA dan MA secara gratis di Kabupaten Bandung Barat, beberapa waktu lalu. Sekolah gratis itu mereka beri nama Sakola Kembara.* /DOK HUMAS ITB

Rommi mengungkapkan kegiatan belajar mengajar di Sakola Kembara masih terus berlanjut setiap Sabtu pagi hingga Minggu siang. Pengajar relawan terdiri dari gabungan mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Padjadjaran, dan STKIP Siliwangi.

Fasilitator

Selain itu, terdapat beberapa relawan nonmahasiswa yang tergabung dalam tim pengajar. Tak hanya kegiatan belajar mengajar, Sakola Kembara mengadakan kegiatan bimbingan yang tidak hanya berfokus pada urusan akademik.

“Kami memposisikan diri sebagai fasilitator atau kakaknya. Kami bukan guru, tetapi kakak yang hadir untuk menemani mereka karena itu yang dibutuhkan. Untuk urusan belajar itu kuncinya ada di mereka,” kata Rommi.

Selain itu, tim pengajar dari Sakola Kembara terkadang berkunjung ke orang tua siswa untuk meminta doa restu agar cita-cita para siswa tercapai. Rommi dan tim bersyukur karena mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan material, maupun dukungan moril. Dari dukungan ini, Sakola Kembara masih terus berkembang.

Menurut Rommi, Sakola Kembara adalah bentuk kritik ke pemerintah yang menyatakan adanya ketimpangan pendidikan di Indonesia. “Selama Sakola Kembara masih ada berarti kualitas pendidikan masih belum baik,” ucap Rommi.

Ia berharap Sakola Kembara bisa menjadi penggerak pihak-pihak lain yang juga ingin memperbaiki kualitas pendidikan di pedesaan. Rommi memiliki cita-cita besar untuk mendirikan sekolah dengan kurikulum internasional untuk anak-anak di desa secara gratis.

Menurut Rommi, mahasiswa ITB perlu memanfaatkan kesempatan pendidikan yang baik di ITB untuk membangun bangsa dengan kemampuan masing-masing. Tak hanya itu, masyarakat lainnya pun juga perlu bersemangat membangun negara. ***

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti

Sumber: Rilis


Tags

Terkini

x