Pakar Gizi IPB University Sebut Konsumsi Pangan Hewani Penting untuk Cegah Stunting

- 27 Februari 2023, 08:51 WIB
Petugas kesehatan Puskesmas Balongan memberikan vitamin A kepada balita di Posyandu Sukareja, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Jumat , 17 Februari 2023. Pemerintah menargetkan prevalensi stunting pada anak bayi di bawah lima tahun di Indonesia turun hingga di bawah 14 persen pada tahun 2024.
Petugas kesehatan Puskesmas Balongan memberikan vitamin A kepada balita di Posyandu Sukareja, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Jumat , 17 Februari 2023. Pemerintah menargetkan prevalensi stunting pada anak bayi di bawah lima tahun di Indonesia turun hingga di bawah 14 persen pada tahun 2024. /ANTARA FOTO

KORAN PR - Konsumsi pangan yang bergizi baik dan tercukupi jumlahnya merupakan kunci dalam pencegahan stunting. Tidak terkecuali pangan yang berasal dari hewani dalam pemenuhan gizi masyarakat. Prof Hardinsyah, Guru Besar Ilmu Gizi IPB University mengatakan jenis pangan hewani sangat beragam. Seperti telur, ikan, daging, dan susu.

Selain itu, setiap daerah juga memiliki keunikan pangan hewani tersendiri. Misalnya di wilayah Indonesia Timur, protein dapat diperoleh dari konsumsi ulat dan serangga, sehingga pangan hewani jangan dipandang sebagai bahan pangan yang mahal.

“Jangan berpikiran bahwa pangan hewani mahal dan sulit dijangkau, karena tergantung dari konteks kelokalannya dan bagaimana kita membangun budayanya,”ujarnya dalam Webinar Hari Gizi Nasional ke-63 belum lama ini.

Keunikan pangan hewani bagi pemenuhan gizi bukan tanpa sebab. Kandungannya kaya akan protein, vitamin, mineral, asam lemak, sumber energi dan memiliki nilai manfaat biologis lebih unggul.

“Variasi olahannya juga luar biasa dari sederhana sampai puluhan bumbu, bisa dari ikan, unggas, hingga ruminansia. Belum lagi cita rasanya enak walau kadang menjadi sumber alergi bagi beberapa orang,” lanjutnya.

Bagi ibu hamil, penekanan konsumsi idealnya adalah empat porsi sehari untuk tri semester pertama. Misalnya konsumsi ikan 150 gram dalam sehari minimal empat kali dalam seminggu. Konsumsi pangan hewani ini perlu dibiasakan oleh ibu hamil.

"Dalam lingkungan yang terkontrol, hasil meta analisis dari berbagai gabungan penelitian menunjukkan konsumsi pangan seperti ini dinilai bisa mencegah stunting,” katanya.

Pola konsumsi pangan Indonesia berdasarkan skor Pola Pangan Harapan (PPH) berdasarkan pengeluaran pangan tahun 2022 menunjukkan nilai yang membaik namun belum merata. Memang sudah terdapat peningkatan konsumsi pangan hewani namun masih belum berdampak besar.

Padahal, pangan hewani sangat penting dalam pembentukan tulang rawan pada janin. Tinggi atau panjang badan menentukan status gizi anak.

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti

Sumber: Rilis


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x