Mahasiswa Telkom University Buat Inovasi Intani untuk Jembatani Petani dan Investor

- 24 Februari 2023, 12:47 WIB
Mahasiswa Telkom University membuat produk inovasi berupa aplikasi Intani yang membantu menghubungkan antara petani dan investor.*
Mahasiswa Telkom University membuat produk inovasi berupa aplikasi Intani yang membantu menghubungkan antara petani dan investor.* /DOK TELKOM UNIVERSITY

KORAN PR - Mahasiswa Telkom University membuat sebuah produk inovasi berupa aplikasi yang membantu menghubungkan antara petani dan investor sehingga dapat berinergi dalam mengembangkan bisnis pertanian. Aplikasi bernama Intani itu dikembangkan sebagai bentuk kontribusi mahasiswa Tel-U bagi masyarakat.

Intani dikembangkan oleh beberapa mahasiswa Tel-U dari beragam program studi, yaitu Muna Fauziah Az Zahra (D3 Sistem Informasi Akuntansi); Yunia Amelia Chairunisa (S1 Data Sains); Indra Wahyu (S1 Informatika) dan sebagai pendamping Dosen Fakultas Ilmu Terapan, Rochmawati.

Ketua tim pengembangan aplikasi Intani, Muna Fauziah Az Zahra mengatakan, Intani berawal dari keresahan yang dirasakan oleh para anggota di bidang pertanian. Keresahan itu seperti akses permodalan yang masih sulit serta bergantungnya petani pada tengkulak yang tidak jarang menyebabkan kerugian bagi petani.

Kerugian hasil pertanian juga dapat diakibatkan dari harga pasar yang tidak stabil dan gagal panen akibat cuaca. Melalui Intani, mahasiswa berupaya memberikan solusi di bidang pertanian agar memudahkan para petani dalam akses permodalannya.

Intani mulai dikembangkan pada 17 September 2022. Tim kemudian membawa Intani berpartisipasi pada program Innovillage hingga berhasil menjadi Top 150. Program Innovillage ini mewadahi mahasiswa untuk melakukan kegiatan sosial untuk masyarakat.

“Kami mendapatkan dukungan dari Innovillage 2022 melalui pendanaan, mendapatkan masukan dan kritik berupa pemakaian teknologi-teknologi yang relevan,” ungkap Muna.

Pengembangan aplikasi Intani dilakukan mulai dari menyusun, merancang, hingga mengimplementasikan sosial projek, di antaranya wawancara atau diskusi dengan petani di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, pihak desa, dan karang taruna desa.

Selain diskusi untuk mempertajam identifikasi permasalahan, mahasiswa juga melakukan pencarian teknologi yang tepat melalui pihak yang terkait.

Sebagai dosen pendamping, Rochmawati berharap, melalui Intani petani mendapatkan akses permodalan yang lebih efektif dan efisien untuk mengembangkan bisnis pertaniannya.

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x