Ciamis Kekurangan Ratusan Guru Kelas, Pengangkatan Lewat PPPK Belum Penuhi Kebutuhan

- 22 Februari 2023, 19:28 WIB
KEPALA Disdik Ciamis Asep Saeful Rahmat menggmbleng kepala sekolah, saat memberi pembekalan kepada kepala sekolah dasar (SD) di Gedung BKPSDM Ciamis, Selasa ( 21/2/2023). *
KEPALA Disdik Ciamis Asep Saeful Rahmat menggmbleng kepala sekolah, saat memberi pembekalan kepada kepala sekolah dasar (SD) di Gedung BKPSDM Ciamis, Selasa ( 21/2/2023). * /NURHANDOKO WIYOSO

KORAN PR - Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis masih kekurangan ratusan guru kelas, termasuk 478 guru pendidikan agama Islam (PAI). Penambahan guru lewat pengangkatan guru baru melalui P3K (Pegawai Pemerintah dengan Penjanjian kerja) ternyata tidak cukup untuk menutupi kebutuhan.

“Sebagian besar kekurangan guru untuk posisi guru kelas, termasuk 478 guru PAI. Penerimaan guru masih belum sebanding dengan kebutuhan,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Ciamis Asep Saeful Rahmat, usai pembekalan kepala sekolah jenjang SD, di Gedung BKPSDM Ciamis, Selasa 21 Februari 2023.

Dia menambahkan, saat ini Ciamis mendapat kuota sebanyak 1.600 guru, yang berasal dari angkatan 1 dan 2. Selain itu masih ada penambahan 1.500 guru yang masih dalam proses. Namun demikian, hal itu belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan.

“Kekosongan atau kekurangan bakal terus ada, karena yang pensiun, jumlahnya lebih banyak ketimbang yang diterima. Banyak guru pensiun waktunya bersamaan, mungkin kerena berkenaan dengan pengangkatan guru sekolah inpres pada saat itu,” tuturnya.

Selain guru kelas, lanjutnya, saat ini Disdik Ciamis juga masih kekurangan kepala sekolah. Seperti halnya guru kelas, kondisi ini juga berkenaan dengan banyak kepala sekolah yang pensiun, dan belum ada penggantinya. “Sebelumnya ada 208 sekolah tidak punya kepala sekolah. Sekarang tinggal sekitar 34 yang tidak punya kepala sekolah,” katanya.

Lebih berani

Lebih lanjut, Asep mengatakan, bahwa kepala sekolah dituntut lebih berani dan cepat mengambil tindakan, ketika mengetahui sekolah rusak. Langkah tersebut, untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.

"Harus berani mengambil langkah. Jangan sampai kerusakan dibiarkan berlarut, jangan menunggu sekolah runtuh dulu, baru diperbaiki. Ada kaca pecah, keramik copot langsung diperbaiki, cat sekolah kusam , segera dicat ulang pakai Dana BOS. Suasana sekolah harus aman dan nyaman untuk belajar mengajar,” kata Asep.

Dia menekankan hal itu, karena pernah mendapati kaca sekolah pecah, tapi tidak segera diganti. Asep juga minta agar kepala sekolah menganggap sekolah yang dipimpinnya sebagai rumah kedua. “Jangan biarkan sekolah belel, tidak terawat. Anggap sekolah sebagai rumah kedua,” tuturnya. ***

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini

x