Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional di Cimahi Meriah

- 21 Februari 2023, 21:29 WIB
PERINGATAN Hari Bahasa Ibu Internasional di Cimahi berlangsung meriah.*
PERINGATAN Hari Bahasa Ibu Internasional di Cimahi berlangsung meriah.* /RIRIN NUR FEBRIANI

KORAN PR - Kemeriahan peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional 2023 berlangsung di sejumlah sekolah di Kota Cimahi, Selasa 21 Februari 2023. Peringatan dilakukan untuk mempertegas komitmen satuan pendidikan menjaga dan melestarikan bahasa ibu.

Para pelajar dan guru mengenakan pakaian adat khas sunda. Selain itu, mereka menggunakan bahasa Sunda selama kegiatan seharian berlangsung. Termasuk, kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Dinas Pendidikan Kota Cimahi.

"Kami memang menerbitkan surat edaran kepada sekolah untuk memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional 2023. Secara teknis diserahkan ke sekolah, namun acuan umumnya yaitu menggunakan pakaian khas sunda dan menggunakan bahasa Sunda," ujar Kepala Disdik Kota Cimahi Harjono.

Menurut Harjono, kemeriahan Hari Bahasa Ibu Internasional 2023 sudah dimulai sejak Senin 20 Februari 2023 lalu. Seperti digelar di SMP PGRI Cibeureum, warga sekolah melaksanakan upacara menggunakan baju khas Sunda dan berbahasa Sunda.

Selain itu, acara dirangkaikan dengan kegiatan kreasi siswa mulai dari nyanyi Sunda, ngadongeng, sisindiran, sajak Sunda, hingga pemilihan mojang-jajaka SMP PGRI Cibeureum. "Bahkan, saat upacara Senin para pembina upacara membacakan amanat tentang peringatan hari sampah menggunakan bahasa Sunda," katanya.

Di SMPN 9 Cimahi, peringatan Hari Bahasa Ibu dilakukan lewat Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5). "Gelar Karya P5 di sekolah ini sudah kali ke-2, siswa memamerkan hasil pembelajaran sesuai minat dan bakat dikaitkan dengan Hari Bahasa Ibu Internasional," ucapnya.

Lain lagi dengan gelaran di SMPN 10 Cimahi. Para siswa menggelar berbagai lomba kaulinan barudak seperti oray-orayan, congklak, luncat karet. "Kegiatan juga dilakukan dalam balutan busana khas Sunda dan siswa dilatih bertutur bahasa Sunda seharian termasuk saat jam belajar berlangsung," katanya.

Harjono menjelaskan, Cimahi merupakan kota militer sekaligus kota industri sehingga sangat majemuk. Bahkan disebut juga Little Indonesia terutama karena keberadaan pusdik TNI membuat hampir semua etnis di Indonesia ada di Cimahi.

"Hal itu turut berdampak pada bahasa ibu yang beragam. Kami terus berupaya dalam menerapkan penggunaan bahasa ibu di satuan pendidikan. Saat ini, di tingkat PAUD/TK dan Dikdas di Kota Cimahi tentu saja menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar kegiatan pembelajaran, dan menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa keseharian siswa dan guru sebagai pengenalan bahasa ibu karena Cimahi masuk Tatar Sunda. Meski demikian, para siswa di rumah dapat bertutur bahasa ibu masing-masing," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini