Perdana, Tempe Beku Tembus Ekspor ke Korea Selatan

- 19 Februari 2023, 10:06 WIB
TEMPE beku diekspor ke Korea Selatan. ***
TEMPE beku diekspor ke Korea Selatan. *** /HUMAS IPB UNIVERSITY

KORAN PR - Tempe merupakan salah satu makanan asli Indonesia yang disebut-sebut sebagai salah satu superfood di dunia. Selama ini, makanan berbahan dasar kedelai, yang lebih didominasi kedelai impor, ini dianggap sebagai makanan rakyat jelata.

Namun, anggapan itu rupanya harus segera diubah karena tempe mulai mendunia. Salah satu buktinya, IPB University berhasil melakukan ekspor perdana tempe beku sebanyak 17,2 ton ke Korea Selatan.

Kegiatan yang dilangsungkan di Jakarta, beberapa waktu lalu ini menjadi momen yang cukup menggembirakan dan membanggakan karena biasanya tempe dibuat dengan cara tradisional yang kebanyakan tidak lolos aturan pangan yang ketat. Produk ini adalah inovasi dari Program Matching Fund 2022 dengan inovator IPB University yaitu Prof Made Astawan, Prof Tutik Wresdiyati dan Dr Andi Early Febrinda.

Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis/Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University, Prof Erika Budiarti Laconi, menyampaikan rasa bangganya karena telah melakukan ekspor tempe beku yang merupakan hasil kerjasama IPB University dengan Rumah Tempe Azaki (RTA).

“Tempe adalah makanan asli Indonesia yang sudah bisa mendunia. Ke depan kita berharap, tempe ini bisa diekspor ke Eropa. Hasil karya ini harus mendunia tidak hanya di Indonesia dan seluruh inovasi IPB University dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ucapnya.

Inovator tempe beku IPB University, Prof Made Astawan menjelaskan bahwa tempe itu adalah pangan fungsional dan hadiah Indonesia untuk dunia karena mengandung komponen gizi dan bioaktif yang berguna untuk kesehatan.

Ia menambahkan bahwa tempe telah dinobatkan sebagai salah satu superfood di dunia. Menurutnya, masyarakat luar negeri ingin mengonsumsi tempe tetapi iklimnya tidak mendukung sehingga ini menjadi salah satu peluang pasar bagi Indonesia untuk melakukan ekspor.

“Tentu tidak mudah melakukan ekspor ke negara yang sangat ketat terhadap penerapanan peraturan pangan. Oleh karena itu tempe produksi RTA telah dilengkapi dengan empat jenis sertifikat, yaitu sertifikat halal, Standar Nasional Indonesia (SNI), izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Tempe produksi RTA dengan merek dagang Azaki juga telah memenuhi persyaratan mutu tempe yang berlaku di Asia, yaitu Codex Regional Asia” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Rumah Tempe Azaki, Cucup Ruhiyat, SE mengatakan potensi pasar tempe di Korea Selatan cukup besar karena orang Indonesia yang tinggal di Korea Selatan sangat banyak.

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti

Sumber: Rilis


Tags

Terkini

x