BANDUNG, (PR).-
Sejak satu tahun lalu diluncurkan, Platform Merdeka Mengajar belum digunakan banyak guru di Jawa Barat. Dibutuhkan sosialisasi yang lebih masif terhadap platform tersebut agar lebih banyak guru yang menggunakan Platform Merdeka Mengajar.
Platform Merdeka Mengajar dibuat untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka. Platform itu menyediakan modul dan fasilitas lain untuk membantu guru melaksanakan Kurikulum Merdeka. Ketua Umum Forum Guru Bersertifikasi Sekolah Negeri (FGHBSN) Nasional Rizki Safari Rakhmat mengatakan, guru-guru belum memahami apakah Platform Merdeka Mengajar wajib diunduh oleh para guru. Ketidaktahuan itu karena minimnya sosialisasi dari pemerintah. Sosialisasi hanya dilaksanakan pada awal tahun ajar. Setelah itu, tidak ada kelanjutan sosialisasi terhadap Platform Merdeka Mengajar.
Menurut Rizki, perlu ada fasilitator Platform Merdeka Mengajar ke setiap sekolah. Perlu pula ada insentif yang mendorong guru menggunakan Platform Merdeka Mengajar, seperti penggunaan Platform Merdeka Mengajar berpengaruh ke penilaian kinerja guru.
Menurut seorang guru yang mengikuti program Guru Penggerak Ansar Triansyah, Platform Merdeka Mengajar sangat bermanfaat. Dalam platform itu, terdapat berbagai modul yang berguna bagi pengembangan kemampuan guru, salah satunya tentang pembelajaran terdiferensiasi. Melalui modul itu, Ansar menjadi tahu bahwa gaya belajar siswa berbeda-beda sehingga perlu pendekatan pengajaran yang berbeda dari guru.
Setelah mempelajari modul, guru kemudian diminta menerapkan pengetahuan yang didapat di kelas. Setelahnya, guru memberi laporan hasil dari penerapan modul terkait di Platform Merdeka Mengajar. Para rekan guru kemudian akan menilai dan memberikan komentar terkait penerapan modul. Dengan begitu, guru bisa saling berbagi pendapat tentang penerapan metode pembelajaran tertentu.
Guru juga bisa saling berbagi metode mengajar lewat video yang diunggah di Platform Merdeka Mengajar. Selain itu, bisa melakukan penilaian terhadap siswa di platform tersebut.
Platform Merdeka Mengajar juga bisa dimanfaatkan oleh siswa, seperti melihat tugas yang diunggah oleh guru. Namun, kata Ansar, para siswa di tempatnya mengajar belum memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar.