Wagub Uu Ingin Dorong Kesetaraan Akses Warga Disabilitas

- 16 Februari 2023, 19:18 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengunjungi kampus SLBN A Citeureup Jalan Sukarasa Kota Cimahi, Rabu (15/2/2023).
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengunjungi kampus SLBN A Citeureup Jalan Sukarasa Kota Cimahi, Rabu (15/2/2023). /Ririn NF

 

 

CIMAHI, (PR).- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengklaim Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong terwujudnya akses pendidikan yang setara bagi warga disabilitas. Masyarakat diharapkan dapat mengakses layanan yang tersedia demi pemenuhan hak pendidikan.

Demikian yang terungkap pada kunjungan Uu ke kampus SLBN A Citeureup Jalan Sukarasa Kota Cimahi, Rabu, 15 Februari 2023. Dalam kunjungan tersebut, Uu menyempatkan diri melihat hasil pencetakan Al-Quran Braille dan buku braille. Selain itu, dia juga berbincang-bincang dengan siswa SLB yang belajar menjadi montir kendaraan bermotor.

"Mau warga yang normal ataupun difabel, semua memiliki hak sama untuk pendidikan. Merupakan kewajiban kami sebagai pemerintah untuk penyediaan layanannya, karena itu warga difable bisa datang ke SLB untuk mendapat akses belajar," ujarnya.

Menurut Uu, sarana prasarana di SLBN A Citeureup jauh lebih baik dibanding SLB lain. "Memang belum sempurna tapi dibanding SLB lain sudah ada kelebihan. Pendidikannya juga bukan sekedar formal, tapi juga ada pendidikan rohani seperti tahfidz Al-Qur'an. Bahkan ada siswa yang sudah menguasai 30 juz Al-Quran dan berhasil masuk seleksi perguruan tinggi. Ada juga belajar pendidikan agama lainnya yang sangat bermanfaat," ucapnya.

Pihaknya merasa bangga akan berbagai keahlian yang dimiliki para siswa disabilitas tersebut. "Ada yang bisa bongkar motor, bisa mengaji, dan keahlian lain yang belum tentu bisa didapat kalau tidak bersekolah. Siapa tahu setelah lulus buka bengkel," katanya.

Dengan berbagai kegiatan tambahan kompetensi yang diberikan, lanjut Uu, diharapkan siswa disabilitas bisa hidup mandiri. Selama ini, diakui masih muncul stigma negatif terhadap warga disabilitas. Namun, dengan penyetaraan di berbagai bidang diharapkan hal itu bisa terus meningkatkan taraf kehidupan warga disabilitas.

"Bagi masyarakat yang keluarganya ada yang difabel jangan disimpan di rumah, apalagi diumpetin karena malu sama keluarga, tetangga, dan lainnya. Suruh belajar. Kita sebagai orangtua bisa meninggal duluan. Kalau orangtua sudah tidak ada sementara mereka tidak punya kemampuan maka bisa jadi beban. Tolong mereka beri kemampuan, beri keahlian, kalau tidak ada biaya masukkan ke SLB pemerintah. InsyaAllah mereka bisa merasakan manfaat dan hikmahnya kelak," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x