Penuhi Kekurangan Dokter Spesialis, Pemerintah Beri Beasiswa 5.000 Dokter Umum hingga 2024

19 Maret 2023, 14:01 WIB
Ilustrasi. Indonesia kekurangan dokter spesialis dan subspesialis. /Pixabay/DarkoStojanovic/

KORAN PR - Pemerintah menargetkan pemberian beasiswa dokter spesialis bagi 2.500 dokter umum pada tahun 2023. Jumlah ini merupakan separuh dari target pemerintah hingga tahun 2024, yakni sebanyak 5.000 lulusan dokter spesialis melalui program beasiswa pemerintah dan swasta.

"Tahun ini kita akan berikan 2.500 dokter-dokter umum dari daerah untuk sekolah spesialis gratis, asalkan dia mau kembali ke daerah," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono seperti dikutip dari Antara, Minggu 19 Maret 2023.

Stimulus beasiswa ini merupakan salah satu upaya untuk penguatan tenaga kesehatan yang saat ini masih kurang dan tidak merata di Indonesia.

Menurut dia, untuk memenuhi rasio ideal satu dokter per 1.000 orang, harus dilakukan transformasi SDM kesehatan. Sebab faktanya, di Indonesia saat ini jumlah dokter sebanyak 101.476 orang melayani 273.984.400 orang. Artinya, satu dokter melayani sekitar 2.700 orang.

Pada 2022, kata Dante Saksono Harbuwono, pemerintah telah memberikan 600 beasiswa afirmasi dokter di daerah-daerah.

"Model-model seperti ini yang terus kita upayakan dan kita kerjakan, rekrutmen melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan," kata Wamenkes.

Pihaknya menambahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan juga mengatur tentang beasiswa spesialis dan subspesialis.

"Nanti di dalam Undang-undang, justru waktu sekolah spesialis itu tidak mengeluarkan biaya. Dokter residen justru dibayar. Pembiayaannya dari mana? Sedang diatur dalam RUU," ucap Wamenkes.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah resmi mengirimkan draf RUU Kesehatan kepada pemerintah pada pekan lalu untuk dibahas bersama, setelah RUU tersebut disahkan sebagai inisiatif DPR pada sidang paripurna pada Februari 2023.

Selanjutnya Menteri Kesehatan (Menkes) akan mengkoordinasikan penyusunan Daftar Isian Masukan (DIM) RUU bersama dengan menteri lain yang ditunjuk dan kementerian/lembaga terkait.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, salah satu kebutuhan di Indonesia adalah dokter spesialis jantung.

"Indonesia masih membutuhkan sekitar 400 dokter spesialis jantung. Tapi saat ini dari 92 fakultas kedokteran, hanya ada 20 di antaranya yang memiliki program studi spesialis. Ini sangat lama," katanya.

Kekurangan dokter spesialis terbanyak dialami layanan obgin sebanyak 3.941 dokter, dokter spesialis kesehatan anak 3.662 dokter, dokter penyakit dalam 2.581 dokter.

Dengan jumlah dosen dan kuota mahasiswa per dosen saat ini, fakultas kedokteran di Indonesia diperkirakan membutuhkan 1,36 tahun untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis obgin, 2,26 tahun untuk dokter spesialis kesehatan anak, 3,23 tahun untuk dokter spesialis penyakit dalam.

Kemenkes telah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk menambah kuota penerimaan beasiswa dokter spesialis dan sub-spesialis.

Dikatakan Menkes Budi, pemerintah tidak bekerja sendiri untuk mengatasi persoalan kesehatan di Indonesia. Dibutuhkan dukungan dan bantuan dari semua pihak termasuk dari sektor swasta.

Saat ini pemerintah melalui Kemenkes tengah melakukan reformasi besar-besaran di sektor kesehatan. Upaya ini dilakukan dengan menginisiasi transformasi kesehatan melalui enam pilar yang fokus pada kemudahan akses dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia.

“Sejalan dengan instruksi Presiden, kami telah melakukan penguatan mutu dan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan di 514 kabupaten/kota melalui pemenuhan alat kesehatan seperti cathlab untuk skrining kanker, mammografi untuk skrining kanker payudara, ada juga program pengampuan untuk rumah sakit-rumah sakit yang kekurangan dokter spesialis,” katanya. ***

Editor: Kismi Dwi Astuti

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler