BPOM Sosialisasikan Aplikasi Pelaporan Efek Samping Obat

- 21 Maret 2023, 16:37 WIB
Kepala BPOM Penny K. Lukito
Kepala BPOM Penny K. Lukito /

KORAN PR-Kejadian Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal yang terjadi pada anak-anak beberapa waktu lalu menjadi pembelajaran mengenai pentingnya pengawasan dan pemantauan keamanan penggunaan obat. Badan Pengawas Obat dan Makanan merilis e-MESO Mobile, yakni aplikasi sistem pelaporan farmakovigilans yang dapat menjangkau lebih banyak pengguna, serta memungkinkan untuk diakses kapan saja dan di mana saja melalui perangkat seluler.

 
"Aplikasi ini diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dan industri farmasi untuk melaporkan kejadian tidak diinginkan atau efek samping obat ke BPOM," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam siaran pers yang diterima Selasa 21 Maret 2023. 
 
Pelaporan KTD/ESO menjadi indikator penting yang menunjukkan bagaimana pemantauan keamanan obat di suatu negara berjalan dengan baik. Namun dalam peta global, pelaporan KTD/ESO di Indonesia masih terkategori sangat rendah, yaitu kurang dari 10.000 laporan per tahun.
 
"Ke depan, kami mengharapkan adanya peningkatan pelaporan KTD/ESO, baik yang diterima dari tenaga kesehatan maupun dari industri farmasi," katanya. 
 
Tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, berperan penting untuk mendeteksi dan melaporkan adanya permasalahan dalam penggunaan obat. Rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya pun memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan jaminan keselamatan pasien. Oleh karena itu, penerapan farmakovigilans harus menjadi bagian dari pelayanan kesehatan agar dapat berjalan efektif mengawal keselamatan pasien.
 
Selain itu, industri farmasi juga tidak terlepas dari perannya dalam pemantauan keamanan obat yang diproduksi dan diedarkan. Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan BPOM Nomor 15 Tahun 2022 tentang Penerapan Farmakovigilans, industri farmasi wajib melaksanakan farmakovigilans dengan membangun sistem, struktur, dan aktivitas termasuk pelaporan farmakovigilans ke BPOM.
 
"Masyarakat juga menjadi bagian dari sistem ini. Karena itu, masyarakat perlu dibekali dengan pemahaman tentang obat dan hal-hal yang perlu diperhatikan, termasuk apabila mengalami KTD atau ESO," katanya.***

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

x