Nusantara Sawit Sejahtera Raih Dana IPO Rp 453,165 Miliar

- 10 Maret 2023, 20:02 WIB
PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSS) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana atau intial public offering (IPO), Jumat 10 Maret 2023.
PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSS) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana atau intial public offering (IPO), Jumat 10 Maret 2023. /Istimewa

KORAN PR - PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSS) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana atau intial public offering (IPO), Jumat 10 Maret 2023. Perusahaan holding dan aktivitas konsultasi manajemen lainnya ini melepas 3,568 miliar saham kepada publik. Jumlah saham yang ditawarkan tersebut mencapai 15 persen dari modal disetor NSS setelah penawaran umum perdana saham.

Presiden Direktur NSS Teguh Patriawan mengatakan nilai nominal saham Perseroan Rp 50 per saham. Harga perdana saham NSS sebesar Rp 127 per lembar.

“Itu berarti dana yang kami himpun melalui IPO saham ini sebesar Rp 453,165 miliar," katanya melalui siaran pers, Jumat 10 Maret 2023.

Teguh mengatakan selama masa penawaran umum, berdasarkan sistem e-IPO, Perseroan mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 13,9 kali. Hal tersebut menunjukan tingginya animo investor terhadap IPO saham NSS.

Seiring dengan penawaran umum perdana saham, NSS juga menerbitkan sebanyak 1,784 miliar waran seri I, atau sebanyak 8,82 persen dari total saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan. Setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu waran seri I, dimana setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 190 per saham.

“Jika seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang waran seri I, dana yang akan diperoleh NSS mencapai Rp 338,982 miliar,” katanya.

PT Mitra Agro Dharma Unggul merupakan pemegang saham mayoritas NSS sebelum IPO dengan persentase kepemilikan sebesar 59,11 persen. Kemudian Teguh Patriawan memiliki 17,12 persen saham, PT Nusantara Makmur Lestari 10,75 persen, Yantoni Kerisna 6,14 persen, Thomas Tampi 5,00 persen, dan PT Bina Palangka Makmur sebesar 1,88 persen.

Teguh mengemukakan dana hasil IPO rencananya akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru, dan modal kerja entitas anak. Dana tersebut akan disalurkan melalui mekanisme penyertaan modal. PT Borneo Sawit Perdana (BSP) menjadi salah satu anak usaha yang akan menerima suntikan modal dengan dana hasil IPO.

“Sekitar 33 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam membangun pabrik kelapa sawit seluas 40 hektare (ha) berkapasitas 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam dan fasilitas pendukungnya. Sekitar 9,4 persen akan digunakan untuk pemenuhan modal kerja BSP dalam pembelian pupuk dan agrochemical atau bahan kimia pertanian,” katanya.

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti

Sumber: Keterangan Pers


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x