Retribusi tidak Bisa Tutupi Biaya Operasional Pasar Stasiun Majalaya

- 22 Februari 2023, 21:47 WIB
BUPATI Bandung, Dadang Supriatna melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pasar Sehat Majalaya, di Jalan Anyar, Desa Majasetra, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, akhir Desember 2022 . Para pe­dagang di dua pasar rakyat yang ada di Majalaya nantinya akan ditempatkan di Pasar Sehat Majalaya.
BUPATI Bandung, Dadang Supriatna melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pasar Sehat Majalaya, di Jalan Anyar, Desa Majasetra, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, akhir Desember 2022 . Para pe­dagang di dua pasar rakyat yang ada di Majalaya nantinya akan ditempatkan di Pasar Sehat Majalaya. /HENDRO SUSILO HUSODO/"PR"

KORAN PR - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bandung tetap membayarkan biaya sewa lahan untuk Pasar Stasiun Majalaya. Padahal, biaya sewa lahan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) lebih besar daripada hasil retribusi pedagang.

Kepala Disperdagin Kabupaten Bandung, Dicky Anugrah mengatakan, Pasar Stasiun Majalaya memang meng­gunakan lahan milik PT KAI. Di lahan seluas sekitar 40.000 meter persegi, Pa­sar Stasiun Majalaya digunakan oleh sekitar 300 pedagang.

”Selama ini kan buat Pasar Stasiun Majalaya itu kami sewa lahan ke PT KAI. Ma­ka­nya, kenapa kami merevitalisasi pasar di Majalaya, ka­rena memang pasar rakyat di Pasar Stasiun Majalaya itu bukan di lahan pemerintah daerah,” kata Dicky di Soreang, Rabu, 22 Februari 2023. 

Menurut dia, biaya yang dikeluarkan Pemkab Bandung untuk sewa lahan ke PT KAI yang mencapai Rp600 juta per tahun itu ti­dak sebanding dengan pendapatan retribusi pasar dari para pedagang Pasar Stasiun Majalaya. Meski begitu, Pem­kab Bandung tetap me­nanggungnya.

”Retribusi pasar itu di ba­wahnya, sekitar Rp500 jutaan, khusus di Pasar Stasiun Majalaya. Kalau mau ego sek­toral, kan enggak sesuai antara retribusi pedagang de­ngan biaya sewa lahan, ta­pi kami enggak mungkin me­ngesampingkan kepen­ting­­an masyarakat pedagang,” katanya.

Revitalisasi

Dicky mengatakan, penggunaan lahan milik PT KAI itu menjadi salah satu alasan Pemkab Bandung mela­ku­kan revitalisasi pasar di Majalaya, yang saat ini terdapat dua pasar rakyat. Alasan lain­nya, untuk penataan ka­wasan perkotaan Majalaya.

”Kenapa Pak Bupati ingin secepatnya ada revitalisasi pa­sar di Majalaya? Salah sa­tu­nya, ya untuk penataan per­kotaan Majalaya juga. Ter­masuk, Pak Bupati ingin menampung para pedagang kaki lima (PKL) yang seme­ra­wut di perkotaan Majaya­la,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, para pe­dagang di dua pasar rakyat yang ada di Majalaya nanti akan ditempatkan di Pasar Sehat Majalaya. Demikian pula dengan para PKL di se­putaran Majalaya, akan turut ditampung di pasar yang ba­ru di Majalaya. ”Sementara untuk Pasar Majalaya yang sekarang dipakai itu, nantinya buat ruang terbuka hijau,” katanya.

Halaman:

Editor: Eri Mulyani Mubarok


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x