Kisah Seorang Jenderal Idealis H.R. Dharsono

- 18 Februari 2023, 19:16 WIB
DISKUSI pada peluncuran buku H.R Dharsono
DISKUSI pada peluncuran buku H.R Dharsono /Istimewa/

KORAN PR - Buku dengan judul H.R Dharsono diluncurkan Sabtu pagi 18 Februari 2023 di Jakarta. Bersamaan waktu, dilangsungkan sebuah diskusi yang berkaitan dengan sejumlah peristiwa politik penting yang pernah terjadi di Indonesia.

Buku ini sendiri menarasikan beberapa penggalan penting sejarah politik dan kekuasaan Indonesia kontemporer yang menempatkan Jenderal Hartono Rekso Dharsono sebagai fokus karena perannya pada masa-masa tersebut.

Para pembicara dalam diskusi adalah Dr Marzuki Darusman SH pegiat HAM internasional yang pernah menjadi Jaksa Agung RI; Sejarawan Dr Anhar Gonggong; Ir Sarwono Kusumaatmadja yang pernah menduduki pos kabinet di era dua presiden; Akademisi Dr Hikmahanto Juwana; serta pengacara terkemuka Dr Luhut Pangaribuan.

Keynote speaker Mohamad S. Hidayat, Menteri Perindustrian RI (2009-2014) dan mantan Ketua Umum KADIN yang juga adalah aktivis mahasiswa 1966. Moderator diskusi M. Ridlo Eisy jurnalis senior dari Bandung.

Letnan Jenderal H.R. Dharsono yang adalah seorang pejuang dalam perang kemerdekaan, dan menjadi Panglima divisi fenomenal Siliwangi 1966-1969 adalah seorang idealis yang kaya gagasan.

Termasuk dan terutama gagasan tentang masa depan kehidupan politik nasional yang merupakan salah satu pondasi kehidupan bernegara. Sayang bahwa gagasan-gagasannya tentang pembaruan politik Indonesia justru kandas di kaki sebagian rekan-rekan militernya yang telah menjelma sebagai penguasa pragmatis, bersama kalangan penguasa politik kepartaian.

Tak lain karena mereka semua sama-sama ingin mempertahankan status quo demi kepentingan kekuasaan mereka masing-masing pasca tumbangnya Soekarno. Menghasilkan situasi tragis, betapa pembaruan politik yang sesungguhnya diperlukan bangsa ini, yang belum kunjung terwujud. Pembaruan kehidupan politik Indonesia, tetap merupakan kebutuhan relevan untuk Indonesia hingga kini.

Selain menuturkan sejumlah titik krusial dalam masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia 1945-1950, buku ini juga memaparkan episode penting dalam sejarah kekuasaan di masa Indonesia merdeka. Salah satunya adalah proses pengakhiran kekuasaan Soekarno setelah terjadinya Peristiwa 30 September 1965 yang melibatkan PKI.

Separuh lebih dari topangan kekuatan Jenderal Soeharto dalam menghadapi Soekarno ada pada Jenderal H.R. Dharsono yang kala itu menjadi Panglima Siliwangi. Posisi Divisi Siliwangi waktu itu amat strategis dan menentukan, karena ibukota Jakarta praktis dikelilingi busur wilayah divisi tersebut.

Proses perubahan kekuasaan kala itu itu tergambarkan berisi lakon politik yang di sana-sini beraroma pewayangan. Namun berbeda dengan Soeharto yang sangat khas Jawa, Jenderal H.R. Dharsono bersikap lebih tegas di garis depan proses menurunkan Soekarno.

Halaman:

Editor: Mochammad Iqbal Maulud


Tags

Terkini

x