Kurator Galeri Pusat Kebudayaan Isa Perkasa mengungkapkan, pameran Land/Escape menggiring ke persoalan lingkungan. Cerita tentang tanah, air, udara, dan api yang bisa dilihat kini ialah sebagai dampak pertumbuhan globalitas kapitalis yang mengekploitasi alam.
Para seniman fotografi merekam persoalan lingkungan tidak hanya tentang kerusakan lingkungan. Akan tetapi, dengan bahasa perspektif fotografi masing-masing, mereka mengungkap penyadaran lingkungan yang sakit, penyadaran terhadap persoalan tanah, dan penyadaran terhadap air.
"Karya dari 15 seniman ini sangat beragam dengan tawaran alternatif visual yang sarat dengan makna tanah, air, udara, dan api. Kini fotografi seni sudah tidak lagi membahas perihal teknis, karena teknologi kamera sudah sangat luar biasa canggih di era digital seperti yang bisa disaksikan di pameran ini," ujar Isa. ***