Pameran Land/Escape, Bercerita Soal Lingkungan Lewat Fotografi

- 18 Maret 2023, 11:27 WIB
Pameran Land/Escape berlangsung di Galeri Pusat Kebudayaan, Jalan Naripan, Kota Bandung, 11-21 Maret 2023.
Pameran Land/Escape berlangsung di Galeri Pusat Kebudayaan, Jalan Naripan, Kota Bandung, 11-21 Maret 2023. /Deni Armansyah/Kontributor PR

KORAN PR - RANGKAIAN Bandung Photography Triennale kembali dimulai. Pekan ini, sebanyak 15 seniman terlibat di pameran fotografi kontemporer yang mengusung tajuk Land/Escape. Pameran berlangsung di Galeri Pusat Kebudayaan, Jalan Naripan, Kota Bandung, 11-21 Maret 2023.

Kurator Henrycus Napitsunargo menjelaskan, bicara tentang media visual yang selalu berkelindan dengan perkembangan teknologi, fotografi bisa dibilang yang paling mendominasi sejak kelahirannya hingga hari ini.

Lahir di era revolusi industri, fotografi telah mendominasi cara pandang, cara melihat, dan persepsi manusia dalam melihat dunia hingga saat ini.

Menurut Henrycus, dalam perjalanan sejarahnya fotografi selalu kontroversial, karena bersinggungan dengan banyak kepentingan dalam rangka provokasi dan agitasi. Dalam konteks habitusnya, citraan fotografi masih dianggap media evidensi yang paling sah.

Akan tetapi, secara bersamaan citraan fotografi dapat dimanipulasi secara ekstrem sejak era digital yang dimulai pada era 1990-an.

"Seluruh karya pada pameran 'Land/Escape' merupakan refleksi kesadaran atas relasi yang tercerai-berai antara manusia, lingkungan, dan entitas sekitarnya dengan berbagai pendekatan dalam berkarya baik narasi, maupun citraan visualnya," kata dia.

Keragaman teknik, latar belakang individu, dan genre fotografi yang dihadirkan pada pameran ini juga merupakan representasi dari berbagai pendekatan praktek fotografi yang dielaborasi secara personal.

Henrycus mengatakan, melalui serpihan memori, pengalaman, dan makna yang dikolaborasikan dengan kepekaan rasa, setiap individu mencoba membangun relasinya kembali dengan dunia.

Soalnya, sekecil apapun relasi dan narasi yang dijalin personal dalam sebuah karya dipercaya sebagai dokumen fenomenologi yang murni.

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x